Varisa membawa nampan tempat makanan yang akan diberikan olehnya untuk Govinno. Ini sudah jam sepuluh malam, dan Govinno belum juga makan. Tadi Lisa mengamuk, karena putranya itu tidak membuka pintu kamar dan tidak mau pergi dengan Lisa untuk makan malam bersama dengan keluarga Livia. "Tuan … ini saya Varisa. Saya menbawakan makanan dan juga obat untuk anda." Ucap Varisa lembut berharap Govinno akan membukakan pintu kamarnya. Dia tahu, pintu kamar ini otomatis terkunci dan dirancang khusus untuk Govinno. Govinno bisa membuka dan menguncinya sesuka hatinya. Varisa masih menunggu Govinno untuk membukakan pintu kamar. Berharap pria itu mau mendengarkan dirinya. Varisa menatap pada pintu kamar milik Govinno yang belum terbuka sampai sekarang. Napasnya berhembus kasar. Dari siang Govinno bel