Part 4

692 Words
Diandra scarlett edison Pekerjaan ini memebuatku sangat kelelahan,ingin sekali aku melempar jonatan kelautan,lingkar hitam dibawah mataku memebuatku terlihat sangat kacau. Dua bisnis yang aku jalani sungguh menguras tenaga dan pikiran ku,sekarang aku tau apa yang kau rasakan william. Bahkan berjalan keapartemenku saja itu sudah membuatku sangat lelah. Lorong apartemen ini terasa sangat panjang saat aku merasakan lelah seperti ini. Setauku lorong ini tidak terlalu panjang. Oh tuhan begitu lelahkah aku saat ini,tubuhku sepertinya akan segera melebur jika situasi ini tidak kembali normal. Shit...!!kau memang tidak berguna jonatan,,!!! Langkahku seakan melambat setelah mendengar seseorang menyebut nama william. Laki-laki itu mengacuhkanku beberapa hari ini. Setelah aku menyatakan persaanku padanya. William seakan mendorongku jauh untuk tidak mendekatinya. Beberapa bulan yang lalu william memutuskan membeli apartemen disebelah apartemen ku,untuk mempermudah nya memantau setiap  pekerjaan ku. Saat mengetahui pintu apartemen william sedikit terbuka,aku menghentikan langkahku dan menyilangkan kedua tanganku dibawah d**a,bersandar pada tembok yang berada didepan pintu apartemen william tepatnya dibelakangku sekarang. Aku tertarik melihat pertengkaran mereka,ini sangat menyenangkan william. Aku ingin tau siapa wanita yang membuatmu tertarik dan berpaling dariku. “DIAM KAU WILLIAM,AKU TIDAK MAU MENDENGARNYA LAGI” “terserah kau jalang,aku hanya menganggapmu jalang dan tidak lebih. Sekali b***h tetap akan menjadi BITCH...” “kau sangat kejam will,kau pasti masih mencintai ku will,akui saja will,aku tau kau masih menyintaiku"wanita yang membetak william terlihat menangis,oh william ini sungguh menarik. Apakah itu keahlianmu,membuat wanitamu menangis,menyedihkan. Lihatlah will sungguh bajingannya dirimu..!! “Berhentilah menangis stevani morgan,aku benar-benar sangat muak melihat air mata palsumu itu b***h” “bisakah aku kembali padamu will,beri aku kesempatan will,” “tidak,!!!maaf aku tidak terbiasa memungut sampah yang sudah aku buang,dan asal kau tau stev aku sudah mempunyai teman kencan baru,” Tubuhku sedikit menegang mendengar pengakuan yang keluar dari mulut william,meski itu tidak ditujukan untukku tapi aku meresa ini peringatan keras terhadapku agar aku segera menjauh,aku tau ini firasat yang sangat buruk. Aku mencoba mengusir pikiranku yang kacau meski pandanganku tetap memandang kearah sepasang kekasih itu. Aku sedikit tersentak saat padangan kami bertemu william menatapku tajam,tatapannya seolah bertanya”apa yang kau lakukan heh” Aku hanya tersenyum miring melihat tatapan tajamnya,william tidak menghiraukan wanita yang berbicara padanya,william berjalan mendekatiku,aku sama sekali tidak berniat bergeser dari tempatku berdiri,kini william semakin dekat dan kedua tangan william menangkup wajahku,aku merasakan benda kenyal itu mendarat tepat dibibirku,seketika aku membulatkan mataku aku tak mampu bergerak perutku menegang marasakan bibir william melumat habis bibirku,semakin lama semakin kasar aku masih tetap terkejut sama sekali tidak membalasnya. Viuman william semakin kasar seakan tidak mau melewatkan semuanya tidak ada untuk hari esok. William melepas ciuman kami,dia menatapku yang sama sekali tidak berkedip. William menunjukkan serigai bajingannya sembari berkata”inilah milikkku stevani,dia wanitaku” Aku melihat wanita yang disebut william stevani itu berlari keluar dari apartemen milik willian. Wanita itu masih terisak dan berlari menuju ke arah lif. Aku segera tersadar,dan menatap william tajam”KAU” William mengangkat bahu”ternyata kau tidak susah untuk ditaklukkan,ternyata jonatan salah kau bukanlah wanita sedingin es.kau sama saja dengan mereka,hanya ada dolar dalam otakmu,kau bukanlah gadis krcilku lagi,sebaiknya kau enyah dari hadapanku sebelum aku menyeretmu masuk” William melangkah mundur dan berbalik menutup kamar apartemennya tanpa menghiraukan apa yang aku rasakan. Bajingan kau william...!!kau benar-benar b******n brengsek....!! Aku menyesal pernah menyatakan persaanku,kau benar-benar menganggapku murahan,sekarang aku sudah benar hancur,sikap dinginku sudah mencair saat melihatmu will,bahkan aku bersedia menyerahkan nyawaku untukmu will jika kau menginginkannya,aku sama sekali tidak menginginkan dolarmu,aku tidak pernah perduli berapa jumlah dolar yang kau miliki brengsek..!seharusnya aku tidak merasakan sakit,seharusnya rasa sakit itu sudah ku buang jauh-jauh,oh tuhan apakah ini karma yang harus aku dapat. Aku berusaha setenang mungkin,aku tidak mau seseorang melihatku menangis termasuk kau william,aku tidak akan menangis hanya karena hal sepele seperti ini,seakan stok air mataku sudah habis dari dulu,aku sudah tidak pernah mengeluarkannya lagi. Bahkan jika saat itu daddy meninggalpun aku tidak akan bisa menangis tapi entah kenapa ada rasa sedikit sesak didalam hatiku,oh tidak buang itu semua diandra kau kuat. Aku terus berjalan kearah pintu apartemenku tanpa bisa menghentikan pikiran kacauku,kau sudah hancur diandra. Bisakah kau membawaku pergi dari dunia ini jo...!!lihatlah betapa lelahnya aku jo...! Thanks dear.... Semoga kalian suka...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD