Jenar memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Ia seakan tidak bisa berpikir jernih memikirkan Darka. Jenar duduk di sofa, ia memandang ponsel miliknya, ia masih bingung apa yang harus ia lakukan. Ia masih belum membalas pesan dari Darka. Ia sudah mencoba membalas pesan itu, tapi ia selalu menghapus setiap kata yang ia ketik. Terbesit keraguan untuk membalas pesan singkat itu. Jenar hanya bisa memegang ponsel itu tanpa membalasnya. Sungguh perasaanya masih gelisah, padahal hanya sebuah pesan, kenapa mempengaruhi seluruh pikirannya. "Alan Calling" Alan? oh Tidak, ia hampir melupakan laki-laki ini, karena terlalu banyak memikirkan Darka. Jenar lalu menggeser tombol hijau pada layar ponselnya. "Iya Alan" ucap Jenar. "Kamu masih di Yogyakarta?" Tanya Alan dari balik speaker. "Saya sudah di Jak