Cincin permata

2100 Words

Gavin baru saja pulang dari kantor. Ia melangkah masuk ke dalam rumah dan tak sengaja berpapasan dengan Mina—pengasuh anaknya sejak lahir. “Min, kok rumah sepi? Pada kemana?” tanyanya penasaran. “Maaf, Tuan. Nyonya sama Den Zayn pergi ke rumah Ibu Shanum,” ucap Mina dengan sedikit membungkukkan tubuhnya. Gavin melihat jam di pergelangan tangannya, “sampai jam segini? Padahal Zayn baru saja keluar dari rumah sakit.” “Terima kasih, kamu boleh pergi,” lanjutnya. Mina menganggukkan kepalanya, “saya permisi dulu, Tuan,” pamitnya dengan sedikit membungkukkan tubuhnya lalu melangkah pergi. Gavin melangkah menuju tangga, menaikinya satu persatu menuju kamarnya. Meletakkan tasnya ke atas ranjang, lalu membuka jas dan melemparnya ke arah ranjang. Gavin melangkah menuju kamar mandi. Ia ingin m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD