Gavin mendudukkan tubuhnya di dekat kepala ranjang, lebih tepatnya di samping Zayn. “Sayang, Bunda Shanum ‘kan udah ada disini. Gimana kalau kamu makan dulu? kita bicarakan itu lagi nanti ya,” bujuknya sambil mengusap lembut pipi Zayn. Zayn menggelengkan kepalanya, “Zayn gak mau makan. Bunda gak sayang sama Zayn,” ucapnya lalu menunduk sedih. Gavin menatap Shanum. Gavin kembali menatap ke arah putranya yang terlihat sedih. “Sayang, bukannya kamu tadi sudah janji sama Papa, kalau Bunda Shanum datang, kamu mau makan?” Zayn menganggukkan kepalanya. “Terus... kenapa sekarang kamu gak mau makan? Zayn gak boleh lho bohong sama Papa.” Terdengar isak kan tangis yang keluar dari mulut Zayn. “Zayn hanya ingin Bunda Shanum jadi mamanya Zayn. Kenapa Bunda Shanum gak mau jadi mamanya Zayn? Apa