Perasaan Valdo

1081 Words

Hanya butuh tanda tangan di atas kertas untuk mengesahkan perpisahan kami. Tanganku tak bergerak sedikit pun walau ujung pulpen sudah menyentuh kertas. "Anda ragu?" tanya pengacara Alex--Gabriel. "Apa yang bisa kuperbuat? Keputusan sudah diambil. Aku tidak bisa mempertahankan rumah tangga ini sendiri," ucapku. Aku tak bisa tersenyum walau sedikit saja. Begitu berat melakukannya. Membayangkan Anthony tumbuh tanpa sosok ayah membuat perasaanku hancur. "Aku akan bertemu dengan Alex sebelum menandatanganinya," ujarku meletakkan pulpen di atas kertas. "Tidak bisa. Pak Alex tidak di sini lagi. Beliau sudah pergi," ucapnya. "Apa? Pergi ke mana?" "Saya tidak tahu. Beliau akan datang ketika sidang perceraian digelar," jelasnya. Perasaan kesal bercampur aduk di benak. Aku ingin berteriak di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD