Hari perjanjian itu akhirnya telah tiba. Pagi ini Risa masih setia duduk di pinggir ranjangnya yang menghadap ke jendela sejak tiga jam yang lalu. Dari luar gadis itu terlihat begitu tenang sekali ditempatnya. Namun siapa yang tahu apa yang ada dalam pikirannya. Gadis itu sudah merasa diambang batas. Bingung bagaimana caranya mencari uang sebanyak itu. Sudah beberapa kali dia berusaha meminta keringanan pada Tuan Lee. Dan hasilnya nihil. Bahkan pria itu dengan sengaja mengirim foto keseharian ibunya yang berada di desa, seakan mereka ingin mengatakan bahwa mereka siap kapanpun merenggut nyawa wanita itu. Dan itu semakin membuat Risa tertekan. Semalaman gadis itu menangis meratapi nasibnya. Dirinya sudah tidak tahu dimana lagi harus mencari uang. Dua minggu. Selama itu Risa mengurung di