Cinta yang berakhir benci
Di tengah malam,
Anna yang sedang tertidur diatas tempat tidur, wajahnya penuh dengan keringat dan matanya masih tertutup rapat.
Dia sedang bermimpi buruk.
Didalam mimpinya.
Dia kembali ke masalalu bersama pria yang sangat dia cintai dan pria itu adalah Revan.
Pria yang paling tampan, kaya dan juga pintar saat dia sekolah.
Pria yang banyak disukai para gadis yang begitu menggilainya.
Tapi ada satu wanita yang tidak tertarik padanya, wanita dingin dan tidak peduli dengan hubungan percintaan apapun. Yang dia pikirkan hanyalah belajar dan mempertahankan juara kelasnya untuk mendapatkan bea siswa.
Anna berasal dari keluarga yang kurang mampu, keberadaannya disekolah ini, tidak terlalu penting. Walaupun dia cantik tanpa harta dan ada dukungan keluarga yang kaya, dia tidak terlihat sama sekali oleh siapapun.
Anna hanya memiliki satu teman dan dia adalah Randy, Randy adalah pria nakal' dan juga sering membuat rusuh dimana pun dia berada dia juga berasal dari keluarga kaya jadi dia juga banyak dihormati oleh banyak murid yang lain , tapi semenjak dia mengenal Anna, dia berubah jadi anak yang baik dan sering mengikuti Anna ke perpustakaan ataupun belajar bersama.
Randy menyukai Anna tapi dia tidak berani karena dia tidak ingin hubungannya bersama Anna rusak gara-gara rasa cinta dan berujung menjadi permusuhan.
Randy memilih untuk memendam rasa cintanya yang hanya cukup di dalam hatinya.
Namun, sikap Randy ini membuat ada satu pria yang diam-diam menyukai Anna yang menurutnya berbeda dengan wanita lain bahkan dia sangat mencintainya, pria itu adalah Revan, pria sempurna yang digilai seluruh wanita telah jatuh cinta kepada Anna dan dia pun adalah cinta pertamanya.
Anna awalnya menolak dengan ada kehadirannya tapi karena Revan adalah murid teladan dan super pintar bahkan lebih pintar darinya, membuat Anna mau menerimanya dan cinta pun tumbuh bersama seiring berjalannya waktu.
Anna adalah cinta pertamanya Revan dan Revan juga adalah cinta pertamanya Anna.
Saling mencintai dan tidak mau terpisahkan itulah yang ada dihati mereka masing-masing.
Hanya satu yang menghalangi dan jarak itu terlalu sulit untuk mereka lewati, yaitu 'harta dan kasta'.
Revan terlalu tinggi dan sulit untuk dia gapai, membuat Anna merasa rendah jika sedang berada tepat disampingnya.
Revan sangat mencintai Anna bahkan bisa dikatakan Anna adalah cinta matinya.
"Sayang, apakah kamu mau menunggu aku?" Tanya Revan saat duduk berdua dengan Anna dibangku sebuah taman.
Sambil memegang tangannya dengan erat, Anna mengangguk dan menjawab "aku akan menunggu kamu sayang, tapi kamu mau kemana?" Tanya Anna dengan nada bingung.
"Setelah lulus nanti, aku akan pergi kuliah ke Amerika dan setelah aku selesai, aku berjanji akan kembali secepatnya dan kita akan segera menikah. Anna aku hanya mencintai kamu, kamu adalah wanita yang paling aku cintai, selamanya." Ucap Revan dan dia pun memeluk Anna dan bisa dikatakan ini mungkin terakhir kalinya dia bisa memeluk Anna karena setelah ini dia akan pergi dengan waktu yang cukup lama.
"Van, aku juga mencintai kamu, aku berharap pria yang menjadi pengantin priaku adalah kamu, semoga Tuhan mempertemukan kita kembali dan kita benar-benar berjodoh di masa depan nanti!" Ucap Anna sambil memeluk erat Revan.
"Walaupun Tuhan tidak mentakdirkan kita bersama, aku akan melawan takdir untuk bisa bersama kamu!" Ucap Revan dengan sombongnya, dia begitu yakin jika dia dan Anna akan bersama selamanya.
Setelah itu, Revan pun pergi ke Amerika dan Sebelum dia pergi tenyata ada syarat dari orang tuanya.
Dia harus memutuskan hubungannya bersama Anna.
Revan tidak mau tapi itulah syarat agar dia bisa menjadi pria sukses dimasa depan dan dia juga bisa membahagiakan Anna selamanya.
Hingga saat Anna mengantarnya ke bandara.
Revan menahan hatinya dan berkata "Anna, kita akhiri saja hubungan ini, aku … aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini!" Ucap Revan sambil menunduk, dia tidak berani melihat wajah Anna yang pasti menangis.
Anna terkejut dan berkata, "kenapa, ke --kenapa, Revan kenapa kamu memutuskan hubungan kita! Apa salah aku Revan, ayo jawab? Bukankah kita sudah berjanji akan saling mencintai selamanya." Ucap Anna dan air mata pun mulai mengalir dari sudut matanya.
Dari jauh, ibunya Revan yang bernama Bertha dan disebelahnya tidak lain adalah Renata, teman sekolah Anna yang selalu mengejar Revan pun datang menghampirinya.
Tiba-tiba dia menggandeng tangan Revan dan berkata "Van, kamu sudah memutuskannya kan?" Tanya Renata sambil melirik kearah Anna yang sudah basah oleh air mata.
Revan diam tidak bicara, dia pun membalikkan tubuhnya dan pergi meninggalkan Anna sendiri, sendiri sedang menangis.
Anna berteriak dan terus memanggil Revan, tapi Revan tidak menoleh sama sekali.
Dia berjalan lurus dan tidak memperdulikan nya.
Bertha mendekati Anna dan tertawa mengejek.
"Hahahaha, putraku tidak mungkin mau mencintai w************n seperti kamu, putraku dari kalangan terhormat dan kamu?Kamu tidak pantas untuk bersamanya!" ucap Bertha dengan wajah sinisnya di pun pergi meninggalkan Anna yang sedang menangis.
Tiba-tiba diputuskan tanpa satu alasan yang pasti dan Revan malah pergi dengan Renata tepat didepan matanya.
Anna menutup matanya sejenak dan air mata pun terus mengalir, dia sangat membenci, membenci pria yang dahulu selalu mengatakan cinta tapi tiba-tiba pergi dengan mengatakan kata ' putus' dan langsung menggandeng wanita lain didepannya.
Anna merasakan hatinya sakit, sangat sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum yang datang bertubi-tubi.
Anna bersumpah tidak akan pernah menanamkan hatinya untuk jatuh cinta pada pria manapun, dia lebih baik menggunakan akal dan logika dalam memilih pria di masa depan. Sambil menangis dan menahan perihnya, dia pun kembali ke rumahnya dan melihat seluruh barang-barangnya dilempar dan ibunya pun sedang menangis untuk tidak melakukan itu pada rumahnya.
Anna berlari dan segera menghampiri ibunya.
Lebih menyedihkannya adalah kaki ibunya berdarah dan itu sangatlah banyak.
"Ibu, Hiks … hiks …, siapa yang melakukan ini?" Teriak Anna dan semua orang mulai membantunya untuk membawa ibunya pergi ke rumah sakit.
Anna bertanya pada orang-orang yang telah berbuat kejam padanya dan itu adalah orang suruhan Revan.
Bagai tersambar petir di siang bolong.
Revan yang sangat dia cintai langsung berubah menjadi pria yang paling dia benci, pria yang sudah menghancurkan hidupnya.
***
Anna terbangun dari tidurnya, mimpi buruknya kini datang kembali.
Kejadian tujuh tahun yang lalu kini dia kembali mengingatnya lagi.
Sambil terengah-engah dan wajah penuh dengan keringat Anna pun duduk dan mengusap dahinya yang basah dengan selimut.
"Kenapa … kenapa! kenapa aku harus bermimpi tentang itu lagi, aku sudah ingin melupakannya. aku sudah memiliki kehidupan baru dan seminggu lagi, aku akan menikah dengan Reza, calon suamiku!" Ucap Anna sambil mengusap dahinya yang basah, dia menuangkan air di gelasnya dan mulai meminumnya
"Huh … semoga saja acara pernikahanku berjalan dengan baik, kehidupan baru, tempat baru dan masa depan cerah sudah menanti didepan mata. Walaupun aku tidak bisa mencintai Reza seutuhnya tapi aku yakin dia lah pria yang terbaik untukku di masa depan nanti," ucap Anna sambil memandang fotonya yang bersama Reza saat acara pertunangan mereka satu tahun yang lalu.
Anna tersenyum saat memandang foto itu dan berkata,
"Reza, sebentar lagi kita akan menikah, aku tidak menyangka kamulah jodohku dan bukan si b******k itu," ucap Anna yang tiba-tiba mengingat Revan yang pernah berjanji padanya.
Anna menaruh foto itu kembali dan kembali berbaring karena besok akan ada sesi foto prewedding dan juga ada kunjungan ke butik untuk fitting baju pengantin bersama Reza.
Sambil tersenyum Anna kembali menutup matanya dan berharap jika semuanya akan berjalan dengan lancar hingga hari H.