"Papa mau nyusul kita ya, Miss?" Pertanyaan dari Saka hanya aku balas anggukan karena aku sibuk memarkirkan mobil besar ini di depan restaurant yang letaknya sebenarnya tidak jauh dari Batalyon, entah kebetulan macam apa ini karena tempatnya benar-benar ada di ujung jalan dari jalan utama tempat instansi militer itu berdiri. "Iya, katanya nanti Papa mau nyusulin kita, tapi izin dulu sama Bapak Komandan. Jadi kalau seumpamanya Papa nggak bisa datang, nggak apa-apa, ya!" Aku berniat untuk turun, tapi belum sampai aku membuka mobil, Saka sudah menahan tanganku, matanya yang biasanya menatapku tajam kini terlihat khawatir. "Miss, anak temen-temen Miss baik nggak? Nanti kalau Saka nggak boleh ikutan main gimana?" Astaga Saka, sungguh rasanya aku ingin tertawa saat mendengar pertanyaannya ya