Bibir Eleanor membentuk huruf O di saat Reagan mengatakan akan meminjamkan jas mahal itu kepadanya. Nyaris tidak percaya bos tampan bisa berbuat baik. Sejak awal, bukankah Reagan sering marah-marah kepadanya? “T-Tuan mau … uhm … bagaimana?” engahnya masih menatap terbelalak saat jas tersebut benar-benar dibuka. “Pakailah,” ucap Reagan tegas, lalu menyampirkan jas mewahnya ke pundak Eleanor. Ia melingkarkan tangan di pundak sang wanita, memastikan jas itu menempel sempurna, menghangatkan. Christian menatap perilaku kakanya dengan menahan tawa. Bagaimana kepedulian sang Tuan Muda jelas menandakan ada sesuatu yang berbeda. ‘Kamu bukan orang yang selembut ini, Kak!’ ‘Aku saja tidak pernah melihatmu berbuat ini kepada mantan-mantanmu dulu, apalagi Malika! Kamu hanya meminjamkan jaket atau