Adisa pun segera melompat keatas ranjang meraih ponselnya disana.“Hallo.” Angkatnya ponsel seraya merebahkan tubuhnya diranjang. “Sedang apa diluar?” Tanya suara tegas itu dipanggilannya. Adisa tertawa di sana, “Kau tahu, tante Sarah membawa seorang lelaki kerumah bersama ibunya juga.” “Lelaki untuk?” “Di jodohkan denganku.”Adisa tertawa. “Apa? Lelaki mana dan kau menyambutnya?” Adisa lagi-lagi tertawa.“Apa sih serius banget, ya sudah mandi sana, istirahat, sudah sore.” “Kau belum menjawabnya.” “Lain kali aku ceritakan, mandi lah sana.” “Temani aku makan malam nanti, aku tunggu disamping rumah.” Tut…tut.. “Astagaa!.! Apaan sih ini orang, seenaknya banget.” Lagi-lagi bibir tak sesuai dengan kenyataan hati, mengatakan tidak suka, tapi nyatanya ia tersenyum bahagia seketika membal