Dina berduka

1259 Words

Tit. Tit. Tit. Bunyi alat medis yang kabelnya banyak tertempel di tubuh Mama, aku dan Mbak Wida berpelukan. Tidak tega rasanya melihat tubuh Mama yang hanya tinggal tulang berbalut kulit dipasangi begitu banyak alat yang entah apa saja fungsi dan namanya. Nampak perlahan Mama membuka mata, Mbak Wida menarik kursi dan duduk di sebelahnya. "Mah ... Ini Wida, Wida pulang, Mah." bisiknya di telinga Mama, mata sayu Mama melirik kearahnya. Lalu merespon dengan mengulurkan tangan. "Maafin Wida ya, Mah." Mama mengangguk pelan, sebagai tanda semua kesalahan Mbak Wida telah termaafkan. Mama melihat kearahku, aku menghambur memeluknya. Kami berdua memeluk erat tubuh Mama yang tiba-tiba menengang, lalu ... Aku tidak tahu lagi, saat Mbak Wida menarik tubuhku menjauh dan petugas medis men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD