Di rumah Emira. Sampai di rumah mereka, setelah dari rumah Tiara, Emira memanggil Adyt yang ingin masuk ke dalam kamarnya. "Adyt, Mamah ingin bicara sebentar, duduk dulu!" panggil Emira. Adyt duduk di sofa ruang tengah. "Ada apa, Mam?" tanyanya heran. "Sayang, Mamah perhatikan di rumah Oma tadi, matamu tak bisa lepas dari Sekar. Kamu tidak bisa terus-terusan seperti ini, Nak. Kamu harus belajar, dan harus bisa melupakan cintamu pada Sekar, dia itu Auntymu, istri Unclemu. Mamah tidak ingin, keluarga kita terpecah, karena hali ini. Mamah sayang sama kamu, Mamah juga sayang sama Uncle Sakti, kalian sama berartinya buat Mamah. Jadi, Mamah mohon dengan sangat, Adyt, berhenti mengharapkan Sekar!" Emira menatap Adyt tepat di bola mata putranya itu. Adyt menundukan kepalanya, ia tak berani me