Pagi ini, Steven datang ke kantor. Ia mengetuk pintu ruangan Sakti. "Masuk." Sakti menatap ke arah pintu, menunggu siapa yang datang. Ia berpikir itu Randi. "Ayah!" Sakti terjengkit bangun dari duduknya, ia terkejut menerima kedatangan ayahnya yang tiba-tiba. "Ada yang ingin Ayah bicarkan denganmu, Sakti." Steven duduk di hadapan Sakti. Sakti kembali duduk di kursi belakang meja kerjanya. "Ada apa Ayah?" "Ayah ingin menceritakan sesuatu, hal ini menyangkut dirimu, yang belum kamu ketahui." "Maksud Ayah?" "Ayah pernah menceritakan tentang malam dimana kamu dilahirkan?" Sakti menganggukkan kepalanya. "Ada bagian cerita yang Ayah sembunyikan, Sakti, dan sekarang Ayah ingin kamu tahu tentang rahasia itu." "Rahasia ... rahasia apa Ayah?" "Tentang hutang nyawa." "Aku tidak mengeri