44. Keluarga Berencana

1475 Words

Aira menatap ibunya yang terlihat begitu tulus dan menyesal itu. Ia berharap Yeni bersungguh-sungguh dengan ucapannya karena ia tahu Yeni sangat mencintai Doni. Bahkan, Yeni membela pria itu di depan semua orang. "Aku butuh waktu," jawab Aira. "Tapi aku seneng Mama udah sadar. Aku nggak punya pilihan lain, aku nggak mau diganggu lagi sama papa. Aku takut banget." "Ya, Mama tahu itu. Kamu bahkan nyampe kesrempet mobil pas kabur." Yeni membuang napas panjang untuk menahan tangisnya. "Mama udah jahat sama kamu selama ini. Seharusnya Mama bisa ngerti apa yang kamu rasakan. Kamu pasti benci sama Mama." "Aku nggak benci sama Mama. Aku cuma ... aku kecewa," tukas Aira. Ia mendekati ibunya lalu menyandarkan kepalanya di bahu sang ibu. "Aku nggak mau benci sama Mama." Yeni mengangguk. Ia tak ku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD