Chapter 1

1569 Words
Normal POV Sakura dan Ino mulai turun dari bus yang baru saja mereka tumpangi, dan betapa terkejutnya sakura saat ia baru saja melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah ia melihat banyak sekali hantu yang berkeliaran kesana kemari dengan refleks ia langsung merapatkan diri ke samping Ino. "Hei! Apa yang kau lakukan Sakura? Kenapa kau tiba-tiba menempel padaku?" Ucap Ino sedikit agak kesal atas kelakuan sahabatnya ini. "Kau ini diamlah, aku ketakutan bodoh kenapa kau tidak menceritakannya padaku sebelumnya," jawab sakura sambil menggerutu. "Soal apa? aku sudah menceritakan semuanya padamu tentang sekolah ini," jawab Ino. "Memang...tapi kau tidak menceritakan tentang penghuni lain sekolah ini." "Oh soal itu mana aku tahu, lagi pula aku tidak pernah berkenalan dengan mereka, jangankan berkenalan bertatap muka saja belum pernah," jawab Ino dengan polos. "Kau ini..." jawab Sakura sambil merapatkan dirinya semakin dekat saja dengan Ino. "Hei tenanglah anggap saja kau tidak melihat mereka." "Bicara memang mudah." "Sudahlah...kau abaikan saja mereka, lagi pula masih ada hal yang lebih baik untuk kau lihat dari pada melihat mahluk-mahluk seperti mereka." ujar Ino. "Apa?" tanya Sakura heran. "Pangeran sekolah kita." "Ya ampun memang seperti apa mereka itu, sampai-sampai kau membicarakannya siang dan mal...." kata-kata Sakura terpotong oleh teriakan anak perempuan termasuk Ino salah satunya. "Kyaaaaaaa......." teriak Ino kencang yang tepat berada di samping Sakura, dengan refleks ia menutup kedua kupingnya. "Ino...bisakah kau pelankan sedikit suaramu? Gendang telingku bisa-bisa pecah karena teriakanmu tahu." gerutu Sakura. "Ya ampun Sakura lihatlah mereka semua benar-benar tampan ya ampun...lihatlah." ucap Ino dengan penuh semangat, akhirnya Sakura melihat apa yang Ino lihat dan Sakurapun terpana melihat lima orang laki-laki tampan keluar dari mobil mereka masing-masing apa lagi seorang laki-laki yang mempunyai model rambut seperti p****t ayam, Sakura benar-benar terpana akan pemandangan yang ada di depannya. "Dia itu Sasuke Uchiha, dia yang paling banyak mempunyai fansgirl jadi kau harus berhati-hati apabila ingin mendekatinya,  apalagi wanita bernama Karin dia adalah ketua fansgirl Sasuke dia akan melakukan segala cara untuk menyingkirkan orang yang mencoba untuk mendekati Sasuke, jadi aku sarankan untuk berhati-hati." ucap Ino seakan mengerti arah pandang Sakura. "A...apa? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan Ino." jawab Sakura tergagap. "Ayolah Sakura aku tahu kau pasti terpesonakan? jangan pura-pura bodoh" ucap Ino. "Sudahlah...ayo," ajak sakura. "Hhh kau ini, heh apa kau masih memikirkan manusia panda s****n itu? Bisakah kau melupakannya? Dia tidak baik untukmu Sakura" "Jangan membahasnya terus Ino aku tidak suka, sudahlah ayo antarkan aku ke ruangan kepala sekolah." jawab Sakura seraya berlalu meninggalkan Ino. "Hey tunggu aku....dasar dia itu..." ucap Ino yang kemudian berlari untuk mengejar sahabatnya. ... "Nah ini adalah ruang Kepala Sekolah, kau tinggal masuk saja aku harus segera ke kelas, sebentar lagi pelajaran akan di mulai." ucap Ino. "Baiklah terima kasih ya." jawab sakura. "Aku pergi, oh ya semoga kita satu kelas ya...jaaaaa," ucap Ino seraya berlari meninggalkan Sakura. Sakurapun memasuki ruang Kepala Sekolah, saat memasuki ruangan tersebut ia melihat seorang wanita paruh baya yang sedang sibuk memeriksa dokumen yang ada di atas meja kerjanya. "Permisi....." ujar Sakura, seketika itu juga wanita yang awalnya tengah sibuk memeriksa dokumen berhenti dan melihat ke arah Sakura. "Aaa...kau pasti murid baru, kalau tidak salah namamu Haruno Sakura, benar?" ujar wanita itu. "Benar, aku Haruno Sakura." jawabnya. "Namaku Tsunade dan selamat datang di Konoha High School, baiklah jadi....kelasmu adalah kelas XI IPA 2 ada Guru Hatake Kakashi yang akan mengantarkanmu, selain guru ia juga adalah wali kelasmu, apa kau sudah paham?". "Sudah" "Baiklah, Kakashi tolong antarkan dia ke kelasnya!" pinta Tsunade kepada Kakashi. "Baik, Sakura ayo ikut aku." ucap Kakashi. "Iya." jawab Sakura. Mereka berduapun meninggalkan ruangan Kepala Sekolah, selama perjalanan menuju ke kelas dari tadi Sakura selalu melihat sekelilingnya. 'Ya ampun...bagaimana ini apa aku bisa bertahan di sekolah ini, kenapa banyak sekali hantu yang berkeliaran di sini kami-sama tolong lindungi aku' ucap Sakura dalam hati. Lamunan Sakura buyar seketika kala suara Kakashi menginyerupsinya. "Kita sudah sampai." ujar Kakashi. "Aaa i..iya.." jawab Sakura Suasana di dalam kelas XI-IPA 2 benar-benar ricuh pagi ini, semua orang tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing ada yang sedang membaca n****+, menulis, dan ada juga segerombolan orang yang tengah bergosip ria, namun kegiatan mereka terhenti saat seorang pria menggunakan masker memasuki ruang kelas yang di ikuti oleh seorang perempuan di belakangnya, mereka semua menatap heran ke arah mereka berdua tapi lebih tepatnya ke arah perempuan yang ada dibelakang pria bermasker itu. "Selamat pagi semuanya." "Pagi...." "Hari ini kita kedatangan murid baru dia pindahan dari Sunagakure...nah Sakura silahkan perkenalkan dirimu." "Ah..iya, perkenalkan namaku Haruno Sakura aku pindahan dari Sunagakure mohon bantuannya." ujar Sakura seraya membungkukan badannya. "Nah Sakura kau bisa duduk di samping Yamanaka Ino, Ino angkat tanganmu." ucap Kakashi. "Ha'i" ucap Ino sambil mengangkat tangannya. "Kau boleh ke tempatmu sekarang" ucap Kakashi. "Iya, terima kasih"jawab Sakura. Sakurapun berjalan menuju bangkunya yang berada di samping kanan dekat dengan jendela, ia bersyukur akhirnya bisa satu kelas dengan Ino bahkan satu bangku. "Akhirnya kita satu kelas." ucap Ino senang. "Iya kau benar, aku lega." jawab Sakura. "Baiklah semuanya sebentar lagi akan ada Guru Kurenai jadi jangan berisik, mengerti!" ujar Kakashi. "Baik." jawab semua murid serempak. Tidak lama setelah kepergian Kakashi datanglah Guru Kurenai yang siap untuk mengajar mereka. Tanpa Sakura sadari ada sepasang mata yang dari tadi memperhatikannya. 'Haruno sakura yah, aku tidak menyangka akan sekelas dengannya, Gaara kau pasti akan bangga mempunyai teman sepertiku' ujarnya dalam hati dengan senyum tipis yang terukir jelas di wajah tampannya. Dan pelajaranpun dimulai.... Tidak terasa bel istirahatpun berbunyi. "Baiklah anak-anak sampai disini dulu pelajaran kita hari ini, selamat siang." ujar Kurenai menyudahi pelajarannya dan berlalu meninggalkan kelas. "Aaaaa akhirnya Sakura ayo kita pergi ke kantin perutku sudah berbubyi ingin segera di isi." ucap Ino sambil memegangi perutnya yang sudah keroncongan dari tadi. "Iya-iya ayo.'' jawab Sakura. Mereka berduapun pergi meninggalkan kelas dan segera menuju kantin. "Nanti aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku." ucap Ino semangat. "Teman-temanmu?"tanya Sakura heran. "Iya, sudahlah aku yakin kau akan menyukai mereka." ujar Ino. Mereka berduapun sampai di kantin, dan betapa terkejutnya Sakura saat ia melihat sekumpulan anak-anak perempuan sedang mengerumuni salah satu meja paling pojok. "Jangan heran itu sudah biasa." seakan tahu apa yang ada dilihat Sakura. "Apa selalu seperti ini?" "Iya" "Se-tenar itukah mereka?" "Ya...begitulah, kau akan terbiasa nantinya, ayo sepertinya mereka sudah menunggu kita " ucap Ino lalu berjalan mendahului Sakura. "Hai semuanya apa kalian sudah lama menunggu?" tanya Ino. "Tidak juga, kami semua baru saja sampai." jawab seorang gadis berambut cepol dua. "Syukurlah...oh ya aku mau memperkenalkan kalian pada temanku yang satu ini, namanya Haruno Sakura, panggil dia Sakura.'' ucap Ino memperkenalkan Sakura. "Hai semuanya salam kenal." ujar Sakura. "Nah Sakura orang yang berambut Indigo itu bernama Hinata ia kekasih Naruto, lalu di pinggir Hinata ada Tenten ia kekasih Neji sepupu Hinata dan yang satu lagi bernama Temari kekasih Shikamaru.'' ucap Ino panjang lebar, dan itu membuat Sakura menganga, bagaimana bisa mereka berpacaran dengan pangeran sekolah. "Dan Ino kekasih Sai.'' ucap Tenten enteng, dan itu membuat sakura membulatkan kedua bola matanya dan menatap langsung ke arah Ino untuk meminta penjelasan. "E...e....i..itu a..aku..tidak berpacaran dengannya." jawab Ino terbata-bata. "Sekarang tidak tapi nanti." ucap Temari yang di ikuti tawa Hinata juga Tenten. "Aku tidak tahu kalau kau berpacaran dengan Sai." ucap Sakura yang kini sudah duduk disamping Hinata, sedangkan Ino disamping Tenten, atau lebih tepatnya didepan Sakura. "Aku tidak berpacaran dengannya Sakura." jawab Ino dengan penuh penekanan di setiap katanya. "Saat ini memang tidak, tapi kami sering melihat mereka berdua jalan bersama." ucap Temari, dan sukses membuat wajah Ino memerah seperti kepiting rebus. "Lalu kenapa kalian tidak bergabung dengan mereka?" tanya Sakura. "Um...mereka tidak mau kami terluka akibat serangan para fansgirl mereka, jadi kami sepakat untuk merahasiakannya." jawab Hinata. "Oh begitu..."ucap Sakura menanggapi, dan akhirnya mereka larut dalam percakapan yang membahas tentang awal mula mereka berpacaran dengan para pangeran sekolah. Saat tengah asyik mengobrol tanpa sengaja mata sakura bertabrakan dengan mata Sasuke, agak lama mereka bertatapan tiba-tiba saja sakura melihat seorang perempuan yang berdiri tidak jauh dari tempat Sasuke dan teman-temannya duduk, pakaiannya lusuh berantakan dan dipenuhi bercak darah, dari pakaiannya ia memakai seragam sekolah sama seperti yang di pakai sakura saat ini, perempuan itu terus menatap Sakura dengan tajam dan tanpa sadar Sakura langsung menundukan kepalanya, keringat dingin mulai berjatuhan ia ketakutan saat ini benar-benar takut, Ino yang melihat tingkah Sakura agak aneh langsung saja bertanya. "Hei kau baik-baik saja?" tanya Ino khawatir, begitupun Tenten, Temari, dan Hinata. "Sakura apa kau baik-baik saja?" tanya Hinata. "Apa kau sedang sakit?"tanya Hinata lagi, tapi Sakura hanya meresponnya dengan gelengan kepala saja. Saat Sakura kembali melihat perempuan tadi ia masih berdiri disana tatapanya semakin tajam penuh dengan kebencian, dan itu semakin membuat ketakutan Sakura semakin menjadi. Sementara itu Sasuke yang dari tadi memperhatikan raut wajah sakura yang terlihat seperti orang ketakutan mulai merasa khawatir? Tunggu kenapa dia harus khawatir, lagi pula dia tidak mengenal Sakura jadi untuk apa khawatir...tapi entah kenapa ia semakin mengkhawatirkan gadis itu. Ino yang notabenenya adalah sahabat Sakura ia langsung mengerti apa yang saat ini menimpa Sakura. "Sakura kau tidak apa-ap.....SAKURA!!" tiba-tiba saja Sakura jatuh pingsan, dan itu menyita perhatian semua orang termasuk Sasuke, dengan refleks ia langsung menghampiri Sakura dan di ikuti oleh teman-temannya. "Apa yang terjadi?" tanya Sasuke, ada nada ke khawatiran disana. "Tolong temanku aku mohon'' pinta Ino, tanpa pikir panjang Sasuke langsung menggendong Sakura ke ruang UKS di ikuti oleh yang lainnya. Sementara itu.. "s**l, dia pasti pura-pura pingsan hanya untuk mendapatkan perhatian Sasuke, lihat saja nanti akan ku buat hidupmu menderita!!" ujar perempuam berambut merah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD