Bab 43

1262 Words

Asia mengerjapkan mata. Ditatapnya langit-langit kamar yang terlihat cukup tinggi dan asing. Sontak saja matanya terbuka sempurna ketika menyadari bahwa saat ini dirinya sedang tidak berada di kamarnya sendiri. “Gue ketiduran,” gumamnya seraya bangkit ke posisi duduk. Diamatinya keadaan sekitar. Ranjang yang tadinya ditempati oleh Lavanya kini sudah kosong. Hal ini membuat Asia mengernyitkan dahi bingung. “Lavanya di mana?” gumamnya lagi bertanya-tanya. Asia merenggangkan badan. Setelah itu ia bangkit berdiri lalu keluar dari kamar Lavanya untuk turun ke bawah. Dalam hati Asia berdoa agar Shankara belum pulang dari kampus. Asia takut ketahuan ketiduran di kamar Lavanya. Bisa-bisa Shankara mengomelinya. Langkah Asia melambat ketika melihat sosok Shankara yang tengah berada di sofa dep

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD