Beberapa hari telah berlalu, meskipun terkunci di kamar hotel selama dua hari, tidak membuat Jason dan Sienna melakukan hubungan intim yang di inginkan nenek mereka, nenek mereka itu ingin memiliki cucu sebelum mereka meninggalkan dunia dan hidup di alam lain, jadi mereka begitu antusias untuk membuat Jason dan Sienna tidur bersama, karena mereka berpikiran, terkunci di satu tempat, semua hal bisa saja terjadi, mereka tidak bisa menyerahkan sepenuhnya pada Jason dan Sienna, karena hubungan itu hanya lah hubungan pertemanan bagi mereka, jadi dengan bantuan Lelin dan Hussie, mereka tidur di kamar dua hari tanpa keluar, bagai di penjara.
Jason dan Sienna membuang napas halus ketika mereka keluar dari kamar hotel, mereka terlihat seperti seorang narapidana yang keluar dari penjara dan baru saja menghirup udara segar, hanya bedanya, mereka tinggal di kamar suite room dengan fasilitas luar biasa.
Sesaat kemudian, sebuah mobil alphard parkir didepan mereka, dan mobil itu milik Jason, yang mengemudikannya adalah El.
“El, you are really bad,” geleng Jason menatap sahabatnya itu tajam.
“Sorry, Bro, Grandma yang menyuruhku jadi aku berusaha mengikuti perintah Grandma,” jawab El menahan tawa.
“Tapi, aku dan Xav menikmatinya,” seru Sienna dengan wajah semringah dan merangkul bahu Jason.
“Wah. Berarti Grandma berhasil?” tanya El.
“Diam kamu,” geleng Jason, tiba-tiba saja hatinya berdebar ketika Sienna merangkul bahunya bahkan erat sekali sentuhan itu, Jason sampai tidak bisa bernapas dengan baik sakit berdebarnya hati dan jantungnya.
“Ayo aku akan antarkan kalian,” ajak El.
“Jangan lagi membawa kami ke tempat yang bisa kalian kunci,” kata Jason.
“Apa kamu tidak suka terkunci denganku, Xav?” tanya Sienna dengan wajah sedih.
“San, bukankah kamu juga tidak mau terkunci denganku?”
“Aku tanya kamu,” kata Sienna.
“Aku senang terkunci denganmu dan aku senang tinggal satu tempat denganmu, bahkan aku senang kalau berlama-lama terkunci denganmu, tapi aku memikirkan perasaanmu dan kamu pasti kesepian.”
“Kamu mau membawa kami kemana, El?” tanya Sienna menatap wajah El yang kini menunduk, karena tatapan Sienna benar-benar menusuk jantung dan matanya.
“Aku akan membawa kalian ke rumah,” jawab El tanpa membalas tatapan Sienna.
“Wah. Kenapa kamu menunduk? Apa kamu membenciku?” tanya Sienna.
“Ayo kita pergi saja, jangan jadi tontonan di sini, Jason ini terkenal, jadi banyak hal yang bisa terjadi diluar dugaan,” kata El membuka pintu mobil di kursi belakang dan mempersilahkan Sienna dan Jason masuk.
Sienna dan Jason lalu masuk ke mobil, sesaat kemudian El mengemudikan mobil meninggalkan pelataran parkir hotel.
“Dia benar-benar menjengkelkan,” gumam Sienna menatap punggung El.
Jason menoleh dan menatap istrinya, teman yang pernah ia tolong kini menjadi istrinya, hanya saja Jason harus menjaga jarak karena itu lah yang Sienna inginkan. Ia mencintai dan menyukai apa pun yang Sienna lakukan, hanya saja banyak hal yang harus menjadi batasan mereka. Apalagi hatinya yang tidak mendapatkan balasan dan hatinya yang bertepuk sebelah tangan.
“Kenapa kamu menatap punggung El? Kamu terlihat seperti ingin menerkamnya,” celetuk Jason membuat Sienna menoleh dan menautkan alisnya. Tumben sekali Jason berbicara keras kepadanya.
“Apa maksudmu? Siapa yang melihat punggung El?” Sienna menggelengkan kepala.
“Jaga sikapmu, San, jangan memperlihatkan dirimu dan membuat lelaki ilfeel kepadamu,” geleng Jason lalu memalingkan wajahnya melihat ke arah samping.
Sienna menautkan alisnya, sikap Jason benar-benar aneh, apa karena cemburu pada El? Tapi, Sienna tidak melakukan apa pun pada El, yang harus di cemburui Jason.
El mengangkat bibirnya, membentuk senyuman mengejek, Jason cemburu sudah pasti.
“Dimana kamu mau membawa kami, El?” tanya Jason.
“Aku akan membawa kalian ke suatu tempat, tidak jauh dari sini,” jawab El.
“Atas suruhan Grandma lagi?”
“Iya. Atas suruhan Grandma,” angguk El melihat Jason di balik kaca spion.
“Grandma memang berlebihan sekali,” geleng Jason.
“Memangnya kita mau kemana? Bukannya kamu mau bekerja, Xav?” tanya Sienna.
“Besok aku akan mulai bekerja,” jawab Jason tanpa menoleh dan menatap wajah istrinya. Jason mulai kesal, ia sudah lebih dari kesal sebelum keluar dari kamar hotel, karena rencana neneknya tidak berhasil, ia tidak mendapatkan apa pun dari apa yang neneknya harapkan, karena yang neneknya harapkan sama seperti yang ia harapkan, hanya saja Jason masih mementingkan perasaan Sienna.
“Aku bisa bekerja di perusahaanmu?” tanya Sienna menatap wajah Jason.
Jason menoleh dan mengalah akhirnya, ia terkejut dengan permintaan Sienna.
“Bukankah kamu bekerja di perusahaan lain?”
“Kan kamu tahu aku bekerja di perusahaan Degard, masa aku harus ke sana lagi setelah apa yang Degard lakukan padaku,” rengek Sienna.
“Kamu yakin mau bekerja di perusahaanku?”
“Tentu saja. Kenapa aku tidak yakin, aku butuh pekerjaan dan kebutuhanku banyak.”
“Aku bisa memberikan apa yang kamu mau, jadi buat apa bekerja,” geleng Jason menganggap permintaan Sienna tidak masuk akal.
“Aku harus bekerja, Xav, aku sudah terbiasa bekerja selama ini, jangan menolakku, aku janji tidak akan mengganggumu,” kata Sienna.
“Ini bukan karena aku tidak mau kamu ganggu, tapi aku tidak mau kamu melelahkan dirimu sendiri,” kata Jason.
“Xav, kamu mau mengunciku juga dan jangan kemana-mana?”
“Bukan begitu, San, kamu salah paham, aku hanya mau kamu menikmati hidupmu dan belanja sepuasnya, kamu bisa melakuakn apa saja, asal menyenangkan dirimu itu tidak masalah.”
“Bekerja juga menyenangkan,” keukeuh Sienna.
“Jadi, kamu mau tetap bekerja?”
Sienna menganggukkan kepala, dan berkata, “Aku mau, kalau kamu tidak mau, aku akan bekerja kembali ke perusahaan Degard atau aku bisa mencari pekerjaan lain,” jawab Sienna.
Jason membuang napas halus.
“Aku mau bekerja di perusahaanmu bukan semata-mata karena uang, aku ingin bekerja dan bergiat, aku bosan kalau harus jalan-jalan dan menikmati hidupku,” kata Sienna membuat Jason tak bergeming sama sekali dan masih berpikir.
“Baiklah. Aku akan menyuruh El mencari lowongan kerja untukmu. Menjadi direktur eksekutif?” tanya Jason.
“Jangan berlebihan, Xav,” geleng Sienna.
“Aku tidak berlebihan. Aku menunjukmu itu karena kamu lulusan S2, dan kamu pernah bekerja di bidang yang sama selama 4 tahun, jadi kenapa kamu ragu?”
“Aku akan menolaknya jika kamu mau memperkerjakanku sebagai direktur,” geleng Sienna.
“Terus kamu mau apa?”
“Aku mau bekerja jadi admin biasa saja, aku suka berhitung dan aku ingin bekerja di departemen keuangan,” jawab Sienna.
“Jadi karyawan biasa?”
“Iya.”
“Okay.” Jason mengangguk. “Kamu dengar sendiri kan, El? Jadi, nanti carikan kursi itu untuk Sienna.”
“Baik,” jawab El.
“Aku benar-benar tidak bisa menolaknya,” gumam Jason.
Sienna tersenyum dan mendengar gumaman Jason, ia tidak mau mengatakan apa pun lagi, bekerja saja dan bergiat itu lebih baik.