"Anda mau menghukum saya?" Napas Evelyn begitu jelas terlihat berat. Dadanya naik turun, menatap Arnesh yang wajahnya begitu dekat dengannya. Begitu gugup dan takut, akan perlakuan Arnesh kepadanya. Membayangkan bentuk hukuman yang dimaksud pria itu, rasanya sangat mengerikan. "Apa yang Anda ingin lakukan kepada saya?" tanya Eve lagi. Tanpa menjawab, perlahan wajah Arnesh mendekat. Bukan mengarah ke wajah, melainkan ke cekungan leher wanita itu. Memberikan kecupan lembut di sana. Tidak peduli bagaimana Eve menolak dan meronta, Arnesh tetap membasahi area itu. Memberi tanda, seolah Eve adalah miliknya. Tubuh Eve memanas. Jantung berdetak tidak beraturan. Napasnya semakin berat, akibat menahan perlakuan Arnesh. Sungguh, otaknya lumpuh, tidak mampu berpikir, selain berusaha menolak. "Tua