"Maaf! Mau bertemu dengan siapa?" Hanna baru akan memperkenalkan diri tetapi resepsionis itu sepertinya terlanjur mengenalinya. "Mbak Hanna ya?" Hanna tersenyum sambil sedikit menganggukkan kepala. "Saya sudah membuat janji dengan direktur." Resepsionis itu tampak menyambungkan telepon. Dia hanya mendengarkan saat orang di sisi lain menyampaikan. Dia tersenyum pada Hanna kemudian menutup telepon. "Direktur sudah menunggu di ruangannya. Silakan naik ke lantai dua puluh." "Baik. Terima kasih." Hanna berjalan menuju lift. Dia menunggu pintu lift terbuka seraya memperhatikan keadaan di sekitar. Akhirnya setelah sepuluh hari dia kembali datang dengan seluruh rancangan desain seperti yang telah disepakati sejak awal. Hanna merasa gila. Sungguh sulit rasanya percaya bahkan untuk Ha