Hari demi hari Teresa lalui dengan melelahkan. Setelah menjalankan rutinitas ke kantor kini perempuan berambut sepundak sedang memakai rok dan kemeja itu masuk ke dalam kamar kost. Ia melepaskan sepatu heels yang tak seberapa tinggi, meletakkan ke dalam rak. Melihat spring bed berukuran nomor tiga hanya muat orang satu itu, ia seperti ditarik ingin menjatuhkan diri melepaskan penat seharian ini duduk di kursi kantor. Teresa bernapas teratur merentangkan tubuhnya sambil menatap langit-langit. Kemudian tangannya bergerak mengambil ponsel dalam tas yang terletak di sampingnya. Ia membalas chatting dari Kinan dari Surabaya. Huh, dan lagi-lagi pertanyaan tamannya itu membuat Tere mendengus dan menjauhkan ponsel ke samping. Temanya itu tidak berubah, tetap saja sama. Selalu bertanya tentan