Hujan-Panas(2)

1318 Words

Kejadian beberapa menit yang lalu itu masih membuat darah Qeela mendidih yang menyebabkan munculnya rona merah pada wajah gadis itu. Hingga pada saat Qeela kembali pada meja makan, dimana sudah ada Fanya dan Bunda. mereka berdua nampak menatap Qeela dengan tatapan aneh. Karena dengan jelas gadis itu masih terlihat gugup dan tersenyum malu mengingat apa yamg sudah Vino lakukan kepada dirinya. "Kakak kenapa? Abang kemana?" tanya Fanya pada Qeela yang sudah duduk di sampingnya. Qeela tersenyum dengan canggung pada Fanya dan juga Bunda yang menunggu jawaban dirinya. "Vino.. lagi di kamar mandi" ujar Qeela dengan suara pelan. Fanya dan Bunda Sila mengangguk paham dengan jawaban singkat dari Qeela. Lalu kemudian, keheningan menyelimuti ruang makan. "Hmm.. Bund" ujar Qeela dengan ragu se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD