bc

MY SWEETEST SENJA

book_age18+
712
FOLLOW
3.5K
READ
possessive
badboy
goodgirl
drama
sweet
campus
first love
friendship
brothers
sisters
like
intro-logo
Blurb

(Revisi)

"Cewek itu harus nurut sama cowok nya"

"Tapi lo bukan cowok gue!"

"you'r mine, honey"

"GUE.BENCI.SAMA LO VINO!!"

AQEELA SENJANI, salah satu mahasiswi perguruan swasta didaerah Jakarta, tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan berubah setelah tidak sengaja ditolong oleh seorang pria yang membantunya lolos dari pria mabuk yang berusaha ingin menyentuhnya, dan ternyata satu kampus dengan nya, hanya saja berbeda jurusan.

"sumpah gue benci sama lo, pemaksa, egois, jauh-jauh dari hidup gue!!"

ALVINO PRATAMA, seorang pria biasa yang selalu di keliling banyak wanita, yang menyebabkan dia mendapat gelar PLAYBOY di kampus tempat dia belajar. Akan tetapi setelah dia bertemu dengan Qeela, sifat aslinya muncul secara tiba-tiba.

Vino yang pemaksa, egois, possesive, dan akan mempertahankan apa yang dia pikir adalah miliknya.

Ya, Qeela adalah miliknya dan akan dia pertahankan bagaimanapun cara nya.

"kamu itu milik aku, sekarang. Dan akan selalu"

chap-preview
Free preview
Alvino Pratama.
Alvino Pratama, seorang pria berusia dua puluh satu tahun, mahasiswa jurusan Seni di salah satu perguruan swasta didaerah Jakarta, ini cukup terkenal apalagi dikalangan kaum hawa. Pria tinggi dengan bentukan badan bak atletis, hidung mancung, alis tebal, bibir tipis, serta bentukan rahang yang tegas, membuat dia terlihat sempurna dimata para wanita. "Eh, Ko. Gimana acara minggu depan jadi? Gunung pangrango kan?" Selain anak seni, dia juga salah satu anggota Mapala yang ada dikampusnya. Entahlah, menurutnya gunung selalu bisa membuat nya nyaman, dan disana dia bisa menjadi dirinya yang sesungguhnya. Tanpa topeng yang selalu dia pakai. "Jadi Vin. Nanti kita ada kumpulan buat yang terakhir ya" jawab Niko. "Siyapp. Kabar-kabar bro" ujar Vino sambil melangkah menjauh menuju parkiran. Hari ini kelas nya sudah selesai dan beberapa saat lalu dia menerima pesan dari adiknya bahwa dia harus segera pulang. jadi, mau tidak mau dia pun harus menuju rumah nya. ** "Eh mau kemana lu?" Ucap Bara, salah satu dari teman terdekat Vino yang kebetulan sedang duduk diatas motor nya yang parkir tidak terlalu jauh dari milik Vino. "Biasa princess" "Malam nanti jangan lupa" "Santai lah, kabar-kabar coyy" ucap Vino seraya mengeluarkan motor nya dari jajaran parkir. "Duluan bro" lanjutnya dan kemudian melesat pergi meninggalkan area kampus nya. Vino, begitulah panggilan nya. Dia adalah pria yang sangat menyayangi keluarga nya terutama adik perempuan nya, karena menurutnya adik nya itu memiliki nasib yang sama dengan Vino. Terkekang oleh ke egoisan yang ayah nya miliki, yang menyebabkan Vino dan Fanya harus menuruti semua keputusan ayah nya. Awal Vino masuk perguruan pun, sebenarnya sang Ayah menginginkan dia untuk mengambil jurusan bisnis, akan tetapi untuk kali ini Vino tidak ingin menuruti ego Ayah nya itu. Dan tentunya langsung dibalas dengan kemarahan sang ayah, yang masih berlanjut hingga sekarang ini. ^^ "Princesss .." teriak Vino begitu masuk kedalam rumah nya yang sudah seminggu Ini tidak dia singgahi. "Abanggg .." ujar gadis berusia enam belas tahun, seraya berlari menuruni anak-anak tangga di dalam rumah itu. "Ehhh, hati-hati!!" tegur Vino dengan suara lantang nya. Namun itu semua tidak berpengaruh untuk gadis yang saat ini sudah berdiri dihadapan nya. "Kangennnn .." ucap Fanya seraya memeluk Kakak nya itu dengan sangat erat. Mendengar dan mendapatkan hal manis itu, kecemasan nya pun menghilang dan tergantikan dengan senyum yang amat manis di wajah tampan Vino. "Hmm manja.. Jadi ada apa?" ucap Vino membalas pelukan Fanya sambil sesekali mencium puncak kepala adik nya. Kecapan jengkel Fanya terdengar ketika pertanyaan Vino terlontar begitu saja tanpa ada nya basa basi. "Tau tuh, Bunda" Ujar Fanya, setelah itu melepaskan pelukan nya pada Vino seraya mencebikkan bibir nya kesal kepada tingkah Kakak nya yang selalu to the point. "Bundaaaaa" lanjut Fanya dengan suara lantang nya. ** Saat ini Vino, Fanya dan Bunda Sila, Ibunya sedang berada di meja makan untuk makan siang bersama, walaupun jam makan siang sudah terlewati sejak satu setengah jam yang lalu. "Abang gamau tinggal disini lagi?" tanya Bunda disela-sela makan nya. Pertanyaan yang sama dan tanpa basa basi terlebih dahulu. "Bun..." jawab Vino dengan nada merengek, karena dia sangat malas membahas topik yang ini-ini saja. Sedangkan Bunda yang mendapat jawaban seperti itu pun hanya bisa menghela nafasnya kasar. Kecewa, khawatir, serba salah, itu lah yang selalu Bunda Sila rasakan ketika suami dan anaknya harus terlibat dalam perang dingin. Akan tetapi dia tidak bisa berbuat banyak selain berdo'a dan berharap bahwa ini akan cepat berlalu dan keluarga nya akan hangat seperti dulu lagi. Di sisi lain, sebenarnya Vino sangat ingin tinggal satu rumah lagi bersama Bunda dan Fanya, jujur dia sangat merindukan kebersamaan itu. Dia cukup merasakan kesepian ketika harus tinggal berjauhan dengan orang-orang kesayangan nya. Akan tetapi apa boleh buat, keinginan yang besar untuk menentang ego ayah nya itu membuat dia harus pergi dari tempat ternyaman nya dan pindah ke apartement yang dia miliki sejak sekolah. "Aku pulang ya, Bun" ucap Vino setelah melihat jam tangan nya yang menunjukkan pukul tujuh mala, yang arti nya sebentar lagi ayah nya akan kembali kerumah. Biasa nya Ayah akan pulang pada pukul delapan malam. Vino tak pernah tau apa yang ayah nya kerjakan hingga mengharuskan pulang pada pukul delapan malam. Yang Vino tau, Ayah nya adalah pekerja keras yang tidak mengenal waktu. "Ayah lagi keluar kota kok, Bang. Nggak mau nginep aja?" Ujar Bunda yang mengetahui alasan anak nya ingin cepat keluar dari rumah nya. Pernyataan itu membuat Vino terdiam untuk beberapa saat, berpikir tentang tawaran menarik yang sangat dia nantikan. Tidur atau bermalam didalam rumah ternyaman nya? dengan Bunda dan Fanya? Tentu saja sangat Vino inginkan. Akan tetapi dia mengingat satu hal bahwa Ayah nya bisa kembali kapan saja, dan untuk sekarang dia masih enggan untuk bertemu dengan sang Ayah. "Hmm lain kali deh Bun" Ujar ya dengan berat hati. "Bangg nginep yahh.. temani aku tidur. Aku kangen tidur bareng Abang" Ujar Fanya merengek sambil bergelayut manja pada lengan Vino . Vino yang melihat adiknya seperti itu hanya terkekeh geli seraya mengacak gemas rambut adiknya itu karena sifat manja nya, yang tidak mungkin bisa dia abaikan. "Hmm.. " Gumam Vino yang berniat ingin menggoda adik manja nya ini. "Abangggggg!!" "Apa?" "Ish.. tau ah aku kesel sama abang. Nyebelin!" Ucap Fanya kesal sambil berlalu menuju kamarnya. Alvino berhasil menggoda Fanya. Bunda dan Vino hanya tersenyum geli melihat tingkah Fanya yang masih sangat kekanakkan itu. "Sudah sana samperin. Lagian ayah pulang nya minggu kok bang" Ujar sang Bunda seraya mengelus pundak anak nya. Vino menghela nafas nya. "Yaudah Bun, Vino ke Fanya, ya.." ucap Vino mencium puncak kepala Bunda dan berlalu menyusul Fanya kedalam kamarnya *** "Sayang.." Panggil Vino seraya melesak masuk kedalam kamar Fanya dan mendekat kearah tubuh yang sedang tidur memunggungi nya. "Marah, hm?" Ucapnya sambil menyentuh pundak Fanya, yang membuat Fanya mau tak mau menghadap ke arah Kakak nya. "Okeh Abang bakal tidur dirumah" Sedangkan sang adik masih diam menatap nya datar. "Fine, Abang tidur sama kamu. Disini" ucapnya sambil menepuk sisi ranjang yang kosong. Fanya yang mendengar hal itu tidak bisa menahan senyum lebarnya. Fanya sangat menyayangi Vino, kakaknya. Karena menurutnya Vino adalah sosok kakak terbaik yang dia miliki. "Sudah sana siap-siap, terus tidur. Besok sekolah, Abang yang anter" Fanya pun segera turun dari ranjangnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan gigi nya. Sedangkan Vino, hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah ajaib adiknya itu. Selagi menunggu Fanya selesai dengan aktifitasnya, Vino pun membuka Handphone nya untuk melihat notif yang belum sempat dia buka. Disaat bersamaan, ada satu panggilan masuk dari Bara, salah satu teman dekatnya. "Aduhh gue lupa" Gumam Vino seraya mengangkat panggilan nya. "Halo, Iya sorry gue lupa" Ujar Vino sebagai pembuka dari percakapan nya dengan Bara. "Elo gimana sih, Vin" Jawab Bara disebrang san. "Iya iyaa .. Sorry gue lupa, udah kumpul semua?" "Cuma elo doang yang belum hadir" "Iyaa elah.. Bentar gue nidurin princess dulu" "Jangan lama-lama!." "Bawel lu!" tuttt.. *** "Abang kenapa?" ucap Fanya merasa heran begitu dia masuk ke kamar dan melihat Kakak nya sedang menatap layar ponsel nya sambil ngomel-ngomel tidak jelas. "Ah ... Engga" Ujar Vino sedikit terkejut dengan kehadiran adik nya itu. "sudah ayo tidur" lanjut nya dengan lembut dan berusaha memutus rasa penasaran dari adik nya itu. Fanya yang mendapat jawaban seperti itu pun hanya mengedikkan bahunya, dan beranjak mendekat kearah ranjang sisi kanan, karena sisi sebelah kiri diperuntukan untuk kakak nya. Kemudian ketika sudah membaringkan badan nya dengan sempurna dan nyaman, Fanya pun menarik salah satu tangan milik Vino dan membawanya menuju puncak kepala nya. "Elusin kepala aku" Ujar Fanya. Dan di turuti dengan senang hati oleh sang kakak. "Bang.." Vino yang terbawa suasana pun ikut memejamkan mata nya dengan tangan yang masih mengelus puncak kepala Fanya, serta menjawab panggila nya hanya dengan gumaman. "Jangan pergi ya" Mendengar ucapan Fanya barusan, membuat aktifitas tangan Vino terhenti dan dengan seketika Vino menarik tubuh adik nya kedalam pelukkan nya, seraya menaruh dagu nya diatas kepala Fanya. "Enggak kok.. Sudah tidur ya" "Tap-" "Ssstt bobok, atau Abang pulang!" Ucapnya sambil mengelus rambut dan punggung sang adik. Fanya yang mendapat ancaman seperti itu pun mencebikkan bibirnya seraya mengeratkan pelukan nya. Perlahan namun pasti, matanya yang sudah berat pun tertutup dan nafas nya mulai teratur yang menandakan bahwa dia sudah berada didalam dunia mimpinya. Sekitar satu jam lama nya, Vino bertahan dengan posisi seperti itu. Setelah dirasa adiknya ini sudah sangat nyenyak, barulah dia berusaha menjauhkan dirinya dari sang adik, dengan sangat amat perlahan, dia mencoba melepaskan dirinya agar sang adik tidak merasa terganggu apalagi sampai terbangun. *** Sekarang sudah menunjukkan pukul 22.37 WIB. Dan itu arti nya Vino sudah sangat terlambat, dan bisa dipastikan bahwa dia akan mendapat semprotan dari para teman nya. Vino pun segera keluar dari rumah nya dengan cara mengendap-endap, karena kalau sampai Bunda tahu, Sudahlah jangan harap dia bisa keluar malam ini. Setelah berhasil keluar dari rumah, Vino pun menuntun motornya untuk menjauhi halaman rumah. Karena kalau dia menyalakan motor di dalam halaman maka tamatlah riwayatnya. *** Vino pun melajukan motor nya ketempat teman-teman nya berkumpul. Club, ya mereka biasa kumpul disana. Just for having fun . Begitu sampai ditempat, dia pun segera memarkirkan motornya dan masuk untuk bergabung dengan teman nya di temapt biasa mereka berada. "Hey Bro.. Sorry telat" ucapnya begitu sampai dihadapan teman nya "Buset dah.. Pangeran baru nyampe" "sudah nidurin princess nya??" "Enak banget lu, tidur sama princess" Begitu lah tanggapan yang teman-temannya berikan. "Anjayy bahasa lu.. gue gak sebusuk itu, Brother" Ujar Vino sambil duduk dan mengambil minuman yang tersedia. Seorang wanita yang duduk disebelahnya pun mulai menyentuh rahang milik Vino dengan sentuhan yang dibuat dengan sensual. Vino yang mendapatkan sentuhan itu langsung menggenggam tangan milik sang wanita . "Sorry gue lagi gak mood main" ujarnya seraya menepis kasar tangan wanita yang dia genggam tadi. Waita yang mendapat perlakuan seperti itu pun hanya mencebikkan bibir nya seraya pergi menjauh dari Vino. Sedangkan teman-teman nya merasa heran dengan tingkah Vino yang menolak itu "Kenapa lu?" Tanya teman Vino. Raka, salah satu teman dekat Vino yang sudah mengenalnya dari jaman SMP, dulu mereka satu kompleks perumahan dan satu sekolahan. Sebenarnya sampai sekarang pun masih satu kampus, hanya saja beda jurusan. Vino Seni, sedangkan Raka Bisnis. Mereka pun sudah mengenal keluarga mereka satu sama lain nya. "biasa Fanya, dia minta gue balik" "Balik lah" jawabnya dengan ringan yang di balas dengusan kesal oleh Vino. "Yaelah... lagian lu sama bokap sendiri aja musuhan" lanjutnya yang hanya ditanggapi dengan wajah datar Vino yang sedang menatapnya. "Selow elah, gue gak ngebela Bokap elo kok" "Minggir. Gue mau ke toilet" ucap Vino meninggalkan teman-teman nya. "Ck dasar tuh bocah"

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Suamiku Bocah SMA

read
2.6M
bc

True Love Agas Milly

read
197.9K
bc

CUTE PUMPKIN & THE BADBOY ( INDONESIA )

read
112.5K
bc

DIA, SI PREMAN KAMPUSKU ( INDONESIA )

read
471.2K
bc

The Prince Meet The Princess

read
182.0K
bc

Married With My Childhood Friend

read
44.0K
bc

Marriage Agreement

read
590.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook