Their Pain

1075 Words
“Maaf , bukan masalah bayaran. Kami tahu anda sebagai anak dari keluarga konglomerat paling kaya di Hongkong pasti sanggup membayar kami, tapi kami tidak pernah mengambil pekerjaan yang long term. Kami hanya mengambil kasus per kasus agar kami bisa membantu lebih banyak wanita yang tersakiti , yang membutuhkan bantuan kami. Dan kami juga bukan specialis bodyguard. Saya bisa mengenalkan anda ke perusahaan bodyguard yang bagus bila anda berminat, nanti saya email kontak personnya untuk anda” Kata Corine ramah. “ Baik, saya mengerti. Senang sekali bisa saya bisa menerima bantuan dari Cinderella Escort. Semua dana untuk biaya operasionalnya sudah sekretaris saya transfer. Kalau masih kurang, jangan sungkan kabari saya. Pasti akan saya berikan berapapun yang kalian minta.” Katanya menyalami Corine. “ Yang anda transfer sudah sangat cukup. Pendapatan utama kami bukan dari Cinderella Escort kok. Ini hanya bantuan dari kami dan yang madam sudah transfer juga akan kami pergunakan untuk menolong wanita-wanita lainnya yang kurang beruntung dan tidak memiliki uang, untuk menolong mereka agar tidak tersakiti lagi ”. Balas Corine. Perempuan cantik itu hanya tersenyum dan berkata " Kalau Cinderella Escort membutuhkan bantuan dana, jangan ragu untuk menghubungi saya, karena saya bersedia membantu" Dan dia pun berlalu bersama anaknya yang memeluk dirinya erat dengan mobil Roll Roycenya menembus kegelapan malam. Ketiga wanita yang lain berjalan mendekati Corine dan dari earbud di telinga mereka masing-masing terdengar suara “ Jangan lupakan aku kalau mau pergi merayakan keberhasilan misi. Aku juga mau ikut. Jemput aku dulu ! ” “Baik Crystall, adik kami tersayang. Tidak usah pakai jemput, kamu langsung aja nyetir sendiri ke Le Meridien hotel, kami akan tunggu kamu di sana” Kata Cindy tersenyum. Mereka berempat lalu naik ke mobil Porsche warna merah Cindy yang terparkir rapi di dekat dermaga lalu melaju menembus malam yang pekat menuju Hotel Le Meridien tempat biasa para Cinderella berkumpul setelah menyelesaikan suatu misi. Di private room khusus member di Hotel Le Meredian, Kelima wanita ini melepas ketegangan dengan minum cocktail dan makan dessert chocolate cake yang luar biasa lezat seperti yang biasa mereka lakukan setiap selesai suatu misi penyelamatan. “ Terimakasih, adik-adik ku untuk kerja kerasnya hari ini. Satu misi lagi telah kita selesaikan dengan baik. Semoga Airin dan mamanya bisa hidup berbahagia selamanya tanpa lagi diganggu oleh ayah yang merongrong kebahagian mereka” Kata Cindy sebagai pimpinan Cinderella Escort kepada para Cinderellas lainnya yang sudah dianggapnya sebagai adik. Suara Cindy baru terdengar setelah mereka berada di kamar private ini. Cindy tidak pernah berbicara dengan para klien-kliennya. Kalau untuk pembicaraan ke klien , Corine lah yang selalu melakukannya. “ Kenapa lelaki itu semuanya jahat-jahat?” Tanya Cleo seperti menerawang dan mereka semua tahu kalau pertanyaan itu , tidak memerlukan jawaban. Para Cinderella lainnya menatapnya penuh senyum. “ Ayo ! Mau pamerkah , siapa yang hidupnya paling tersakiti oleh seorang laki-laki dari kita semuanya?” Tanya Corine. “ Aku pasti akan kalah, karena aku tidak seperti kalian yang pernah tersakiti oleh laki-laki. Ayahku sangat baik dan bertanggung jawab, hanya kurang beruntung saja karena sakit sehingga tidak bisa membiayai keluarga kami dan aku juga belum pernah pacaran. Aku tidak perlu ada laki-laki, dalam hidupku, sepanjang hidupku ada kalian. ” Kata Crystall, member Cinderella Escort yang termuda. Dia memang tidak pernah disakiti oleh laki-laki baik itu keluarganya maupun laki-laki lain. Crystall bisa menjadi salah satu Cinderella karena mendapat beasiswa dari Cindy yang akhirnya merekrutnya karena Crystall sangat mahir dalam urusan yang berhubungan dangan IT dan computer. “ Yang menang pasti Cindy” Kata Clara . “ Iya, Aku setuju kalau Cindy adalah pemenangnya dalam hal disakiti oleh laki-laki, tapi berkat laki-laki bejad itu juga Cindy menjadi pewaris tunggal dari kakeknya yang konglomerat. Kalau tidak begitu, kita semua tidak mungkin berkumpul di sini dan menjadi Cinderella” Kata Corine menepuk-nepuk tangan Cindy yang terdiam menerawangi kisah hidupnya yang bagai roller coaster. Cindy teringat kisah masa lalunya yang kelam. bagaimana ibunya dilecehkan harga dirinya oleh atasannya yang seorang pejabat setingkat mentri yang sangat berkuasa dan akibat perbuatan itu ibunya hamil, Cindy. Bagaimana kejamnya laki-laki jahat itu yang tidak akan Cindy panggil ayah, setelah melepaskan benihnya dengan paksa , mencoba lagi melecehkan ibunya untuk kedua kali di saat ibunya masih belum bisa berdiri tegak karena kesakitan, tapi laki-laki bejad itu seakan tak peduli dan tetap memaksankan kehendaknya. Ibunya karena masih sangat shock dan terkejut mendorong laki-laki jahat itu sampai terjatuh dan kepalanya terantuk meja sehingga orang yang seharusnya dipanggil ayah oleh Cindy itu, meninggal di tempat. Tanpa sidang yang adil, ibunya dipenjara seumur hidup dan sembilan bulan kemudian melahirkan Cindy di penjara. Ibunya membesarkan Cindy dengan bantuan sesama napi di penjara sampai Cindy berumur 10 tahun dan Cindy harus keluar dari penjara untuk melanjutkan SMP nya. Ibu Cindy, tidak mungkin lagi mengajarinya sendiri untuk tingkat SMP. Jadi Ibu Cindy menitipkan Cindy ke Ibunya Corine yang merupakan sahabat satu-satunya. Kisah tentang ibunya ini diceritakan oleh tante -tante sesama napi yang menjadi teman Cindy selama dia hidup di penjara. Dari ibunya tidak pernah ada kata-kata yang keluar tentang penderitaannya dan tentang siapa ayahnya . Karena semua napi di penjara adalah wanita, Cindy dari kecil juga tidak mengenal sosok ayah, sehingga dia tidak pernah bertanya-tanya siapa ayahnya.Sampai dia pindah ke rumah Corine dan melihat sesosok lelaki yang merupakan ayah tiri Corine, yang selalu mabuk setiap malam dan memukuli ibunya Corine dengan sadis. Cindy dan Corine tidak bisa berbuat apa-apa, mereka hanya bisa meringkuk di dalam lemari, ketika ibunya Corine menangis di siksa setiap malam. Sampai ketika Cindy dan Corine berumur 11 tahun, Ayah tiri Corine dalam keadaan mabuk, mencoba memganiaya Corine dan Cindy. Saat itu Cindy sudah dirobek baju kaosnya dan Cindy melawan dengan keras dengan memukul sekuat tenaganya. Ayah tiri Corine tak peduli dengan pukulan tangan kecil Cindy. Dia dengan kalap menangkap tangan Cindy, tapi Cindy mengigitnya dengan keras sampai berbekas. Ayah tiri Cindy yang tinggi besar langsung melempar Cindy ke dinding dan Cindy pun pingsan seketika. Corine yang melihat Cindy pingsan . Memeluk ayah tirinya dari belakang. Ayah tirinya berbalik memukul Corine dan merobek bajunya juga. Corine yang sudah mulai putus asa, karena tidak berdaya melawan ayahnya hampir menyerah, untung saja mamanya pulang dari tempat kerja dan melihat suaminya sedang mencoba menganiaya putrinya. Mama Corine langsung mengambil besi panjang yang biasa digunakan untuk memalang pintu apartemen kecil mereka, dan menghantamnya ke kepala suaminya yang langsung tersungkur , berurai darah. Corine dan Cindy menatap tubuh yang berurai darah itu dengan kebingungan dan kesedihan, karena pasti mama Corine akan dipenjara. Bagaimana selanjutnya hidup mereka berdua?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD