Bab 20 Sore harinya. Yhara keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambut menggunakan handuk kecil biru muda. Perempuan itu menggigit bibir bawah saat menyaksikan Ziyad tengah memperhatikan noda darah di atas sprei. Melihat sosok Yhara yang tengah melintas, Ziyad membalikkan tubuh dan menyunggingkan senyuman manis. Pandangannya tertuju ke bagian bawah leher yang terpampang nyata. Tanpa sadar dia meneguk ludah saat membayangkan bagaimana lembutnya bagian tubuh Yhara yang itu. "Nanti biar aku yang ganti spreinya, Bang," ujar Yhara sambil membuka pintu lemari dan memilih setelan yang hendak digunakan. "Nggak usah, biar abang aja. Kamu ... pasti capek," jawab Ziyad sembari menarik sprei hingga terlepas dari kasur. Wajah Yhara bersemu merah muda saat mengingat kejadian beberapa j