bc

DADDY'S CAT

book_age16+
1.9K
FOLLOW
20.6K
READ
love after marriage
independent
confident
comedy
witty
male lead
realistic earth
like
intro-logo
Blurb

Ziyad Kanigara tiba-tiba harus menikahi Yhara Paramita, gadis muda yang baru tamat SMU. Pernikahan karena perjodohan itu membuat kehidupan keduanya berubah total.

Kehadiran Olga Sadie, mantan pacar Ziyad, dan Daniswara Anargya, kakak senior Yhara di kampus, membuat permasalahan rumah tangga mereka bertambah rumit.

Ditambah lagi dengan phobia Yhara terhadap kucing, padahal Ziyad adalah seorang penyayang kucing dan memiliki dua ekor kucing di rumah kontrakan, membuat konflik rumah tangga mereka semakin pelik.

Akankah Ziyad dan Yhara bisa saling mencintai?

Dapatkah mereka melalui berbagai cobaan kehidupan rumah tangga?

chap-preview
Free preview
Pernikahan Dadakan
Bab 1 Sepasang mata besar milik Ziyad membeliak sempurna. Mulutnya membuka dan menutup, seakan-akan hendak mengucapkan kata-kata, tetapi tidak bisa meluncur dari bibirnya yang penuh. "Benarlah ini, Ma? Masa abang harus nikahin anak kecil itu?" tanyanya dengan suara pelan. Ziyad segera menutup mulut rapat-rapat saat sang mama memelototi dirinya. Pria berusia dua puluh lima tahun itu benar-benar tidak bisa berkutik bila berhadapan dengan Salma, mamanya. "Kenapa? Yhara kan cantik, mungil, imut-imut. Kayak mama waktu muda dulu." Salma balas bertanya dengan alis terangkat sebelah. Suara tawa kecil terdengar dari samping. Tampak Aldi, papanya Ziyad berusaha menahan tawa agar tidak mengencang. Sementara di sofa ruang tengah, Ella dan Vira, Kakak dan Adik Ziyad benar-benar sudah mengikik dengan bahagia. Tak peduli Ziyad menatap kedua saudaranya itu dengan sorot mata penuh permohonan. "Udahlah, Bang. Terima nasib aja." Akhirnya Aldi angkat bicara. Sebagai kepala keluarga, dia memilih untuk mengikuti kemauan istrinya demi kemaslahatan bersama. "Ta-tapi, Pa. Abang ... udah punya pacar." Suara Ziyad semakin lemah. Hatinya gundah karena tidak ada satupun anggota keluarga yang membelanya. "Nanti juga bakal jatuh cinta sama Yhara," timpal Salma dengan seulas senyuman kemenangan. Ziyad menunduk dan meremas rambut dengan kesal. Dalam hati dia ingin berteriak untuk memprotes. Namun, apa daya, apa pun usahanya tetap saja ujung-ujungnya akan berakhir dengan kegagalan. "Tiga hari lagi kita akan langsung ke rumah neneknya Yhara," ujar Salma. "Ngapain?" tanya Ziyad sembari menengadah. "Ngelamarlah," jawab Salma. "Neneknya?" Ziyad balas bertanya dengan bingung. Salma refleks melemparkan bantal sofa ke putranya. Sementara Aldi, Ella dan Vira tertawa terbahak-bahak. Tak mengindahkan tampang Ziyad yang memelas. *** Malam itu Ziyad benar-benar tidak bisa tidur. Terutama sejak dia menelepon sang kekasih yang berada di Jakarta. Suara tangisan Olga masih terngiang dengan jelas. Terbayang bagaimana raut wajah perempuan berparas cantik yang sekilas mirip dengan Chelsea Islan itu, yang pastinya tengah bersedih. Sekali lagi Ziyad memperhatikan foto Yhara Paramita, seorang gadis yang baru lulus SMU yang akan dinikahinya. Dalam hati, Ziyad mengakui bahwa gadis tersebut memang cantik. Alisnya berbaris rapi dan tebal menaungi sepasang mata sipit beriris cokelat tua. Hidungnya yang cukup mancung dengan bibir yang mungil. Bentuk wajah oval dan leher yang jenjang. Mengingatkan Ziyad akan sosok artis luar negeri yang dia lupa namanya. Pria berambut ikal tebal itu menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Berharap hal tersebut bisa membuatnya rileks dan lebih tenang. Sementara itu di kediaman neneknya, Yhara memandangi televisi dengan tatapan menerawang. Mengingat-ingat sosok Ziyad Kanigara, anak dari sepupunya almarhum sang ayah, yang tidak terlalu dikenalnya. Yhara hanya ingat bahwa dia pernah bertemu dengan Ziyad itu beberapa kali. Terakhir itu di acara pernikahan anak saudara ayahnya seusai lebaran tahun lalu. Semenjak kedua orang tuanya wafat lima tahun silam, Yhara tinggal bersama sang nenek dan kedua asisten rumah tangga. Tante Liana, saudara kandung ayahnya hanya berkunjung bila lebaran tiba. Hal itu dikarenakan kesibukannya sebagai seorang dokter di Yogyakarta. Gadis berambut panjang lurus itu mengusap-usap pipinya yang bengkak karena digigit nyamuk. Terlalu menghayati lamunan hingga tidak menyadari bila pipinya yang mulus telah dihinggapi binatang pengisap darah tersebut. "Ara," panggil neneknya dari belakang. Gadis itu sontak menoleh dan langsung berteriak ketakutan, setelah melihat wajah neneknya yang tengah bermasker lumpur itu tampak sangat mengerikan. "Apaan sih? Jerit-jerit kayak lihat setan!" omel sang nenek yang bernama Asminah. Perempuan paruh baya itu melangkah mendekati cucunya sambil mengibas-ngibaskan daster panjang, seolah-olah tengah menari. Padahal dia tengah mengusir kecoa yang merayap di kaki. "Tidurlah, besok kita ke salon," ucap Asminah. "Mau ngapain?" tanya Yhara dengan lugu. "Nanam padi." "Yang benarlah, Nek!" "Habisnya kamu nanya lagi mau ngapain. Ya, pasti mau nyalonlah. Creambath, facial, manicure, pedicure, berjemur." "Ha?" "Udah, pokoknya tidur aja." Asminah berlalu dan jalan ke ruang tamu. Mengunci pintu dan kembali jalan lurus memasuki kamarnya. Sementara Yhara menekan tombol remote televisi. Meletakkan benda itu di sofa dan jalan memasuki kamarnya, yang bersebelahan dengan ruang keluarga. Yhara menekan sakelar lampu dan jalan ke tempat tidur. Menghempaskan tubuh ke benda empuk itu dan menarik guling. Kembali dia melamunkan sosok Ziyad. Berharap pria itu bisa menyukainya nanti. *** Hari yang dinantikan itu pun tiba. Tepat pukul 10 pagi keluarga Ziyad berangkat menuju kediaman Asminah dengan menumpang pada tiga buah mobil. Ziyad mengernyitkan dahi saat melihat tenda megah ungu kombinasi pink yang menghiasi halaman luas tempat itu. Dalam hati dia merasa aneh, karena ini terlalu berlebihan kalau hanya untuk acara lamaran. Kedatangan keluarga besar itu disambut keluarga Yhara dengan tepukan rebana ala marawis. Bunga-bunga beraroma harum dilemparkan ke Ziyad dan kedua orang tuanya. Kemudian mereka diajak memasuki rumah yang ternyata telah dihiasi dengan indah. Debaran hati Ziyad semakin menjadi-jadi, ketika dia diminta untuk duduk berhadapan dengan seorang pria dewasa yang mengenakan kopiah hitam dan jas mengilat. Bertambah bingung saat dua orang pria dewasa lainnya bergegas duduk di sebelah kanan dan kiri meja. "Tenang, kita latihan dulu," bisik Aldi yang duduk di sebelah kanan anaknya. "Latihan lamaran?" tanya Ziyad memastikan. "Ijab kabul." Ziyad kembali membeliakkan mata, menoleh ke Aldi yang menyunggingkan senyuman. Pria itu memalingkan wajah ke belakang sang papa. Tampak mamanya pun mengulaskan senyuman manis yang membuat Ziyad ingin meringis. Sekali lagi dia terjebak, dan kali ini benar-benar tidak bisa lagi menghindar. Ada hasrat ingin kabur dari tempat itu, tetapi dia juga tidak mau membuat malu keluarga. Apa kata orang bila melihat dirinya lari tunggang-langgang karena tidak mau menikah. Selain kedua orang tua akan sangat malu, hal tersebut juga bisa membuat keluarga Yhara terpukul. "Ayo, kita mulai latihannya," ucap pria berkopiah sambil mengulurkan tangannya. Ziyad menyambut uluran tangan itu dengan ragu-ragu. Mengikuti arahan pak penghulu dengan hati sendu. Berharap hal ini hanya sebuah mimpi semu. Beberapa menit kemudian, tampak sang pengantin perempuan dihadirkan ke ruangan. Ziyad menoleh ke kiri dan tertegun saat melihat sosok Yhara yang tampak memukau. Pakaian pengantin khas Melayu biru muda yang dikenakannya, tampak serupa dengan yang dikenakan Ziyad. Saat itulah Ziyad baru menyadari, alasan Salma tadi memaksanya untuk mengenakan pakaian yang disebut teluk belanga tersebut. Kala Yhara menoleh, Ziyad refleks tersenyum. Gadis itu mengangguk dan kembali memandangi pak penghulu. Bibirnya melengkung ke atas membingkai sebuah senyuman. Merasa cukup tenang melihat pria yang akan segera menikahinya itu ternyata memiliki senyuman memikat. Acara akad nikah berlangsung dengan lancar. Walaupun awalnya hendak menolak, tetapi entah kenapa bibir Ziyad terasa enteng mengucapkan kalimat sakti tersebut. Ucapan hamdalah terdengar dari seluruh penjuru ruangan. Saat acara doa, pria berhidung mancung itu mencuri-curi pandang pada perempuan yang telah sah menjadi istrinya. Ziyad menjalankan ritual adat pernikahan ala Melayu dengan perasaan tak menentu. Saat disandingkan dengan Yhara di pelaminan merah muda bercampur ungu, keduanya masih tampak canggung dan malu-malu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
19.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
203.3K
bc

My Secret Little Wife

read
115.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.8K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook