Aidil pun mengambilkan menu sarapan pagi yang biasanya sangat diinginkan oleh bosnya tersebut, menu sederhana yaitu tempe goreng sambal terasi dan lalapan, tak lupa jeruk hangat sebagai pendampingnya.
Sementara Andara lahap dalam menyantap sarapan yang terhidang di hadapannya, beda dengan Aidil yang hanya menatapnya saja, Aidil memperhatikan cara makan bosnya yang ada di hadapannya tersebut, meskipun makanan yang sangat sederhana tapi perempuan yang bisa dikatakan ningrat itu terlihat sangat menikmatinya.
Tiba-tiba saja Aidil teringat dengan perkataan istrinya semalam, perkataan yang menyatakan bahwa bosnya tersebut memiliki hati kepadanya, "Apakah benar?"batin Aidil dalam hatinya.
"Sepertinya kok ya lucu, seorang bos seperti Andara menjatuhkan hatinya kepada ku yang hanya seorang karyawan Bahkan dia sendiri yang menggajinya!"kata Aidil menolak percaya.
Di saat Aidil tenggelam dalam lamunannya sendiri tiba-tiba saja Andara menghentikan makannya lalu menatap seseorang yang ada di hadapannya tersebut yang terlihat sedang melamun.
"Dasarrrr,,,!"kata Andara sengaja mengageti laki-laki pujaannya tersebut.
"Mikirin apa sih Mas? mikir ke seandainya aku menjadi istrimu ya?"canda Andara yang membuat Aidil terbelalak kaget.
jika seumpama candaan itu diucapkan sebelum dia mengetahui bahwa Andara memiliki rasa kepadanya, maka idol akan membalas candaan tersebut.
Pasalnya bukan kali ini saja Andara mengatakan hal itu seolah memang sengaja memancing isi hati seorang Aidil.
Aidil gelagapan, tiba-tiba saja tanggal kerokannya terasa tercekat dan tak mampu mengatakan apapun untuk membalas perkataan bosnya tersebut.
"Nah kan,,, pasti betul lah itu! Ayo sih Aku siap saja, kita langsung ke penghulu yuk! nggak papa jadi yang kedua, asal selalu jadi yang diprioritaskan!"Andara semakin membercandai Aidil tanpa dia tahu hati Aidil sangat jedak jedug tak karuan.
"Serius Ibu mau menjadi istri kedua saya? saya ini hanya laki-laki miskin loh bu, tentu saya tidak bisa memenuhi gaya ibu Yang elit! saya saja digaji sama ibu!"Aidil mencoba memancing dan mengetahui isi hati perempuan tersebut.
"Aku ingin menjadi istrimu! bolehkah?" kini Andara seolah serius menurut Aidil.
Aidil menarik nafasnya secara dalam lalu membuangnya secara perlahan, kemudian laki-laki tersebut mengungkapkan apa yang ada di dalam hatinya.
"Apakah ibu menawarkan 10% kekayaan ibu sebagai pertukaran untuk status kita? yang itu artinya Ibu ingin membeli ku sebagai suami?"tanya Aidil dengan tatapan serius.
Kini Andara sadar jika laki-laki yang ada di hadapannya itu tidak dalam mode main-main, bahkan apa yang diucapkannya adalah benar adanya.
"Apakah itu artinya Raina sudah mengatakannya kepada Aidil?"batin Andara dalam hatinya.
"Maksudnya?"dengan sedikit gugup Andara bertanya.
Kemudian mengalirlah cerita tentang obrolannya semalam bersama sang istri yang menyatakan bahwa dirinya diminta untuk menikahi Andara dengan jaminan 10% harta yang dimiliki Andara akan berpindah ke pada Raina.
"Dan Apakah kamu setuju?"pertanyaan Dara ingin tahu jawaban Aidil.
"Apa tujuan Ibu mengatakan itu kepada Raina? Apakah ibu terobsesi untuk memiliki saya? memiliki tubuh saya?"justru pertanyaan yang dilontarkan oleh Andara dijawab dengan pertanyaan yang lain oleh Aidil.
"Tidak seperti itu konsepnya, aku merasa nyaman di samping mu, aku merasa Aku siap menjadi istrimu meskipun itu harus berbagi dengan istrimu yang lain, aku tidak berniat untuk menghancurkan rumah tanggamu! aku hanya menginginkan sedikit tempat di hatimu!"jawab Andara.
"Dan Apakah dengan Kamu memanfaatkan kelemahan istriku yang gila akan harta bisa dibenarkan?"tanya Aidil.
Andara pun tidak bisa menjawab dan hanya menundukkan kepalanya saja. ia tak tahu harus berkata apa.
"Jika saya bekerja di sini mengganggu ketenangan anda, maka saya akan mengundurkan diri Bu!"kata Aidil yang membuat Andara kaget.
Bukan seperti ini yang dia mau, Andara pun menurunkan egonya kemudian berkata.
"Tetaplah bekerja di sini, Maaf aku sudah mengganggu mu, anggap saja apa yang kukatakan kepada istrimu itu adalah candaan! Aku akan berusaha menghindarimu dan kita tidak akan sering berinteraksi seperti ini! tetaplah bekerja di sini karena dengan itu lah kamu menghidupi Istri dan anakmu!"kata Andara.
Setelah hari itu ternyata Andara memenuhi keperkataannya kepada Aidil, ia menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab Resto kepada orang kepercayaannya yaitu Kirana.
Kirana sendiri merupakan sahabat Andara yang mengetahui luar dalam seorang Andara tak terkecuali perasaannya terhadap Aidil.
Kirana merasa sangat sayang karena Andara menjatuhkan hatinya kepada seorang lelaki yang telah beristri, tapi apa mau dikata urusan hati bukan kita yang menentukan bukan?.
Dari hari ke hari sikap Raina semakin berlebihan terhadap Aidil, bahkan Kini dia berani meminjam uang kepada seorang rentenir dengan nominal yang cukup tinggi yaitu 20 juta.
Uang itu dipergunakannya untuk membeli sesuatu yang sangat diinginkannya yaitu sebuah tas branded dengan harga 15 juta, dengan tempo yang hanya dua minggu untuk pengembalian dengan bunga 35% disanggupi oleh seorang Raina.
Tak terasa waktu yang dijanjikan oleh Raina mengembalikan uang tersebut telah datang. Raina merasa kebingungan dan tak tahu Dengan apa harus membayarnya.
Jika untuk menjual kembali tas yang dibelinya, tentu Raina merasa tidak akan pernah rela.
Tas itu sudah diincarnya sejak lama, oleh karena itu dia tidak akan pernah melepaskannya begitu saja, tiba-tiba saja Raina teringat dengan bandara yang pernah menawarkannya perjanjian yang melibatkan sang suami.
Tanpa pikir panjang Raina pun berlalu pergi dan bermaksud untuk menghampiri Andara di resto tempat suaminya bekerja.
Raina tak pernah tahu jika sejak saat itu Andara sudah tidak pernah di resto, Andara lebih sering di resto cabang miliknya dan fokus dengan pengelolaan di sana.
"Raina? Kenapa kamu ke sini?"tanya Aidil yang mengetahui sang istri ada di resto tempatnya bekerja.
"Aku ingin ketemu dengan mbak Andara, mbak Andara nya ada kan?"jawab Raina.
Kebetulan Kirana sedang lewat dan menangkap nama sahabatnya disebut, Kirana pun berhenti dan menanyakan perihal apa yang membuat mereka berbincang tentang sahabatnya.
Sesaat Kirana kaget dengan seseorang yang ada di hadapannya, sedikit banyak Kirana tahu siapa perempuan yang ada di hadapannya itu, secara garis besar Kirana tahu bahwa Raina adalah istri dari Aidil.
"Saya mau bertemu dengan ibu Andara! ada kan Mbak?"tanya Raina yang tak tahu bahwa seorang yang ditanyanya adalah penanggung jawab Resto.
"Oh maaf Ibu Andara tidak lagi mengurusi resto di sini, Ibu Andara menyerahkan tanggung jawab Resto kepada saya, ibu siapa ya?"tanya Kirana pura-pura tidak tahu.
Belum sempat Raina menimpali perkataannya dia mendapati Andara sedang turun dari mobil miliknya tanpa ba BI bu Raina pun langsung pergi menyongsong ke arah Andara.
"Masuk mobil kembali Mbak, Ada hal penting yang ingin aku sampaikan!"anehnya Andara pun langsung mengikuti apa yang dikatakan oleh Raina tanpa Dia menanyakan apa maksud dari Raina.
"Kita ke mana Raina?"tanya Andara setelah mobil berjalan.
"Kemana saja yang penting bisa untuk kita berbicara serius!"jawab Raina.
"Tentang?"tanya Andara lagi.
"Tentang 10% yang kamu janjikan kepadaku, Aku ingin menagihnya hari ini!"kata Raina yang seketika membuat Andara kaget.
"Kenapa aku harus memberikannya sekarang? toh kamu belum memberikan apa yang aku minta!"jawab Andara.
"Cari tempat dulu yang nyaman, nanti aku akan menjelaskan semuanya secara terperinci!"jawab Raina yang tak lagi dibantah oleh Andara kemudian dia mencari tempat yang cukup privat untuk mereka berbicara.
Andara mengarahkan mobilnya ke arah sebuah cafe di mana Di sana ada ruangan VIP yang bisa dipesan.
Di dalam ruangan tersebut Raina pun menceritakan apa yang dimaksud olehnya.
"Aku mohon kali ini tolong aku, hari ini adalah jatuh tempo aku meminjam uang kepada rentenir, aku harus membayarnya beserta bunga sebanyak 30% dari uang yang aku pinjam!"Raina pun mengeluarkan surat perjanjian antara dirinya dan juga rentenir tempat dia meminjam uang.
"Kamu memang gila Raina, apa menurutmu aku akan memberikan sejumlah uang seperti yang tertera di sana? Kamu kira aku bodoh, bisa kamu poroti begitu saja?"kata Andara.
"Aku akan memberikan apa yang aku janjikan kepadamu, tentu Jika kamu bisa memberikan juga apa yang aku minta saat itu juga! sebagai bocoran Aku akan memberitahumu satu hal!"lanjutanya lagi yang masih disimak dengan seksama oleh Raina.
"10% yang akan kamu terima adalah senilai kurang lebih mendekati 100 miliar!"jelas Andara lagi.
"Malam ini akan ku pastikan kamu akan mendapatkan yang kamu mau, kamu akan menikah dengan suamiku!"jawab Raina pasti saat mendengar nominal uang yang disebutkan oleh Raina.
"Dasar mata duitan!"umpat Andara dalam hatinya.
"Akhirnya penantianku tak sia-sia! dan akan kupastikan kamu menyesal dengan apa yang kamu lakukan hari ini!"kata Andara dalam hatinya.
setelah Aidil menjadi suaminya tentu dia akan membongkar satu demi satu kebusukan yang disimpan oleh perempuan yang menjadi pujaan lelaki calon suaminya tersebut.