Mabuk

1495 Words

Seperti permintaan Santi, kini Kanaya sudah bersiap ikut makan malam. Max tidak tahu malam ini Santi mengajak Kanaya ikut serta bertemu dengannya. Kanaya tentu tidak ingin menyianyiakan kesempatan emas ini. Ponsel Kanaya bergetar. Sebuah pesan masuk membuat Kanaya membeku. (Gue kangen sama lo, Kanaya) Pesan dari Radit membuat Kanaya meremas kuat poselnya. Kanaya memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil. Ia tidak mau hari ini kacau karena pesan dari Radit. Kanaya sudah berjanji ketika ia meninggalkan Singapura maka ia akan meninggalkan masa lalunya di sana. “Kanaya lo nggak suka lagi sama Radit. Ingat sekarang yang lo cintai itu Max,” ucapnya di depan cermin. Kanaya tersenyum lalu beranjak pergi secepat mungkin. Santi sudah menunggunya di luar. “Ma, Pa, Kanaya pergi dulu sama Santi,”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD