Gym

1635 Words

Radit sudah melingkari beberapa tanggal di sebuah kalender kecil. Ia berencana untuk pulang ke Indonesia bertemu dengan Kanaya. Radit akan menjelaskan semuanya dan kembali bersama gadis itu. Begitulah rencananya. “Kanaya kita akan berama lagi. Segera.” Beruntung Radit belum mengganti gambar ponselnya. Itu menjadi foto terakhir Kanaya yang ia punya. Senyum Kanaya terasa hangat membuat Radit ikut menarik sudut bibirnya ke atas. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bersama gadis itu. “Gue minta kesempatan kedua dari lo.” Radit mencium layar ponsel penuh kegembiraan. Akhirnya ia bisa membuat keputusan yang membuat hatinya lega. Pagi tadi ia sudah bicara dengan Bianca. Radit sudah mengatakan jika ia tidak ingin bertanggung jawab atas kehamilan Bianca. Ia juga meminta Bianca mencari ayah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD