Satu toples penuh kue putri salju menemani malam Kanaya yang buruk. Rasa sebal itu masih membekas bahkan setiap kali ia mengunyah kue itu rasa kesal terus menghantui. “Jadi dia sudah punya pacar?” gumam Kanaya sembari melahap kue yang ada di dalam toples. Wajahnya tertekuk menatap sisa-sisa icing sugar ―gula bubuk―di dalam toples. Ia melamun, tanpa sadar kue yang ada dalam toples hampir habis. “Kanaya cepat keluar, Nak. Ada yang nyari kamu,” teriak Shita membuat Kanaya bergegas membuka pintu. Siapa orang yang malam-malam mau menemuinya? “Ada apa sih, Ma, teriak-teriak. Ini sudah malam.” “Ya, ampun sayang kenapa bibir kamu ada putih-putihnya?” Kanaya segera membersihkan bibirnya menggunakan tangan. Pasti ada gula halus yang menempel di bibirnya saat makan kue. “Sekarang kamu turun l