“Jadi saya terlambat?” Kanaya menatapnya. “Pesawatnya sudah lepas landas. Sudah dibilangin tadi buat turun.” “Bukan itu, saya sudah terlambat mendapatkan Santi. Dia akan menikah?” Kanaya tahu bagaimana rasanya patah hati. Max masih beruntung karena dia belum pacaran dengan Santi, sedangkan Kanaya sudah terlanjur sayang pada Radit. “Apa perlu gue tulis di kertas kalau Santi akan menikah?” Max bersandar lemas. Matanya terpejam kuat. Fakta mengenai Santi membuat semangatnya luntur. Sengaja ia mengsongkan jadwal dan bekerja keras selama beberapa hari agar bisa pergi ke Indonesia. Kenyataan pahit itu menghantam sangat kuat. Kanaya dan Max sama-sama terdiam setelahnya. Kepala mereka terkulai ke arah berbeda. Kanaya ke kiri sementara Max ke kanan. Dua orang yang sedang patah hati duduk b