Bab 24: Terluka 2

1176 Words

July mencoba membuka kedua matanya meski kepalanya terasa berat dan sakit sekali. Ia merasa tak kuat dan memutuskan untuk kembali memejamkan matanya. Tak berselang lama, ia berusaha membuka kedua matanya lagi. Saat kedua matanya sudah terbuka, pandangan pertamanya jatuh pada tirai putih yang ada di sebelah kanannya. Tirai putih yang sama dengan yang ada di rumah sakit atau ruang kesehatan sekolah pada umumnya. Di mana aku? July masih belum menyadari keberadaannya, sampai akhirnya matanya berkeliling dan ia melihat sang teman baik, Lusi, tengah tertidur dengan kepala yang ia sandarkan kepada tembok di belakangnya. Sebenarnya aku di mana? Lalu kenapa bisa ada Lusi disini? July bangkit dari tempatnya berbaring, ia berusaha bangun dengan sisa-sisa tenaganya dan sakit kepala yang membuat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD