Mira masih marah, semua barang-barang yang ada di kamar kostnya telah hancur berantakan karena amarah yang ia luapkan. “Aku salah apa, mas?” “Kenapa kamu tega melakukan ini padaku?” “Katakan! Katakan sesuatu!” “Kenapa diam saja?” “Kenapa kamu mengkhianatiku?” Mira terus bertanya dengan tangis dan suara teriakannya, tapi Prima hanya diam saja, ia memahami kemarahan istrinya. Orang-orang yang tinggal di sekitar sana hanya bisa diam dan mendengarkan, mereka iba pada apa yang menimpa Mira, perempuan hamil yang ramah dan terkenal senang berbagi dengan masakannya itu. Sebagian dari mereka bertanya-tanya, kenapa Prima tega melakukan hal itu saat istrinya tengah hamil pertama anak mereka setelah mereka berjuang bertahun-tahun lamanya. “Katakan sesuatu, mas!” bentak Mira lagi. Dia tak tahan,