POV Mira Bertemu dengan Mila membuatku selalu merasa dia luar biasa. Dia adikku, tapi aku salut dengan keberaniannya menjaga harga dirinya, membalas rasa sakit hati dan bertekad untuk perubahan. Tak mungkin dia tak sedih dengan perpisahan, terkadang aku melihat kabut lebat di kedua matanya saat memandang langit malam yang gelap. Mungkin ia sama halnya denganku, bertanya-tanya kenapa orang yang katanya mencintai kami pada akhirnya tega mengkhianati kami. Mas Prima tak pernah menjawab pertanyaanku padanya, apa kurangku sebagai istri untuknya? Jika aku kalah muda dari July, jelas, aku telah menemaninya hidup bertahun-tahun, pahit manis asam garam kehidupan telah kami lewati bersama, dia saksi bagaimana aku bersabar selama ini. Aku dan Mila memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menjalani