Rebecca mendecak samar, melangkah naik ke atas undakan tangga menuju lantai dua villa. Gadis itu mengacuhkan saja tatapan aneh teman-temannya yang masih duduk berkumpul di dekat tangga. Ia hanya merutuki diri sendiri karena tidak berani mengangkat tangan untuk mengantar jasad Fero ke tempat peristirahatan terakhir cowok itu. Ia menjadi salah satu pecundang yang ketakutan dan memelih menetap di Villa. "Becca?" Rebecca yang tengah duduk di sofa gelap-gelapan menoleh, memandangi sosok perempuan yang kini tersenyum padanya. "Sha?" Sasha mendudukan diri ke sebelah Rebecca, memeluk lengan gadis itu sembari menyenderkan kepala pada bahu sang teman. "Kita bisa keluar dari tempat ini gak ya?" Tanya Sasha menghela napas gusar, berusaha memejamkan matanya yang sudah memanas. Rebecca terdiam lama