Alex datang ke ruanganku saat situasi tengah memanas. Aline terus mendesak agar aku berkata jujur. Aku tidak bisa membuka mulut untuk bicara. Aku takut akan menyakitinya. “Ana!” suara itu membuatku meremang. Ini pertama kali aku melihat Alex mengenakan kacamata bening. Ia terlihat dewasa dan semakin tampan tapi kenapa dia mengenakan kacamata itu di saat aku juga mengenakan kacamata. Teman-teman akan berpikir kalau kami janjian menggunakannya. “I… iya, Pak.” “Apa maksudnya ini?” Alex memperlihatkan foto kami saat di restaurant yang tengah tersebar di lingkungan kantor. Aku tidak tahu harus mengatakan apa yang jelas Alex tidak akan membantuku. “Ikut ke ruangan saya sekarang atau tidak saya akan memecat kamu.” Alex keluar dari ruang marketing. Bukan hanya temanku yang heran melihat sik