Jazlyn terus menaruh pedang di atas formasi itu. Wanita yang tidak lain adalah Gissila semakin geram di buatnya. Susah payah ia membuat formasi tersebut dengan darah perawan. Sekarang di rusak begitu saja. Sementara Sean yang ada di ranjang mulai bangun dari pingsannya. Gissila pun panik dan langsung keluar begitu saja. Sedangkan Jazlyn Masih betah di tempat. Saat Sean membuka mata, hal yang terlihat adalah seorang pria dengan pedang berdarah hitam di lengannya. Pria itu terkesiap, bangkit dari ranjang. "Kau siapa?" tanya Sean sambil terus menatap benda tajam itu. Jazlyn menoleh ke arah pria tersebut. "Setelah ini, kau harus menjaga dirimu dengan baik, Tuan Sean Theodor." Setelah mengucapkan kalimat itu, Jazlyn keluar meninggalkan ruangan itu. Ia berjalan menuju ruang ganti untuk m