Episode 34

1124 Words

Daren tidak menyangka bahwa Jazlyn akan langsung menolak permintaannya. Kasihan Aldrich, ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan. Pria itu kemudian menatap tajam gadis tersebut hendak melihat ekspresi yang tercetak jelas di wajahnya. Sungguh mengejutkan, pikir Daren dalam hati. Mulut boleh saja dusta. Tapi, hati tak bisa menampik itu semua. Sudah menjadi hal biasa bagi pria itu menebak ekspresi manusia. Dan itu semua selalu benar. Dilihat dari ekspresi Jazlyn yang sedang menggigit bibir bawahnya, bisa dipastikan bahwa dia sedang cemas. Tapi, tidak sadar akan hal itu. Manusia memanglah makhluk lemah dalam hal perasaan. Untuk menyadari sebuah rasa, mereka harus praktek terlebih dahulu. Daren mundur ke belakang. Mungkin, Jazlyn butuh waktu berdua dengan Aldrich. Sebagai abdi yang seti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD