Aldrich murka mendapati Jazlyn hilang dari pandangannya, Sean pun juga merasa cemas. Mereka berdua kecolongan karena terlalu fokus dengan perselisihan yang tiada ujung. Daren yang merasa bersalah hanya menunduk, takut karena Aldrich menahan amarahnya dengan Sean dalam satu ruangan. Beruntung pria itu dengan adanya Sean. "Keluar, Sean! Kau membuatku pusing." Mereka berdua sudah mencari ke seluruh perusahaan. Aldrich ingin bertindak, tapi karena ada Sean, pergerakannya jadi terbatas. 'Kapan b*****h sialan itu pergi!' teriak pria itu di dalam hati. "Aku akan pulang. Jika dia sudah ketemu, kau kabari aku." Sean yang tadinya mondar mandir pergi meninggalkan Aldrich bersama Daren. "Lacak kalung itu!" titah Aldrich. Ia sudah menunggu terlalu lama karena Sean. "Terakhir posisi di jalan utam