Setelah Jazlyn menyelesaikan hukumannya, ia buru-buru ke kamar mandi dekat dengan parkiran bawah tanah. Gadis itu keluar dengan pakaian tertutup rapat dan serba hitam. Dengan jaket hoodie, masker, serta kacamata membuat wajahnya tidak terlihat. Hal pertama yang dicari adalah mobil Sean. Jazlyn terus menelusuri mobil itu satu persatu. "Dimana petugas parkir menaruh mobil Sean?" tanyanya pada diri sendiri. Jazlyn berdecih kesal. Ternyata, mobil Sean berada di sudut ruangan. Ia berlari ke arah benda besi itu. Namun, langkahnya terhenti saat melihat dua orang pria keluar dari samping mobil. "Sialan!" Untung saja, Jazlyn membawa Pedang Katana miliknya, meskipun hanya satu. "Selamat pagi menjelang siang," sapa suara asing itu. Dari arah belakang, ada orang menyapa Jazlyn. Gadis itu menol