Ruang rapat semakin penuh dengan para penjilat dengan muka manis seperti madu. Tidak lupa, wajah tanpa dosa mereka yang menjijikkan menurut Aldrich. Pria itu sudah duduk dengan gagah disinggasana kebesaran untuk memulai rencana. Sebelum berangkat ke kantor, Daren sudah memberikan informasi mengenai keberadaan Jazlyn. Namun, bukan hal baik yang diterima. Melainkan rasa kecewa yang mendalam. Semalam suntuk, pria itu tidak menemukan titik terang mengenai gadis itu. Saat Gissila dan seorang gadis masuk ruangan, mata mereka semua tertuju kearah mereka. Tapi, tidak dengan Aldrich. Pria itu terlihat acuh dan membuang muka. “Kita mulai,” kata Aldrich dengan dingin. Mereka yang baru sampai langsung duduk di kursi menanti pengumuman dari pria yang berstatus raja iblis itu. “Seperti yang kalian ta