Chapter 5. Arkana Sang Pencinta Wanita

1124 Words
Tapi Rysa malah diam karena orangtuanya sedang mengajar di sekolah itu dan harus pulang dengannya nanti. "Ihhh nggak bisa. Nyokap w gimana?" kata Rysa dengan cengengesannya memainkan hp tapi melihat Arka begitu konyol dirinya juga tidak tahu harus berkata apa sementara Yuna, "Enggak. Nanti sore pokoknya jalan sama w atau Yuna w bunuh." kata Arka konyol sambil cengengesan memaksanya. Tak hanya itu pulpen Yuna tiba-tiba menjadi target kekesalannya, meja Yuna digetar-getarkan hingga pulpennya Yuna terjatuh lagi dan acak-acakan sambil cengengesan menatap Yuna dan baru tersadar bahwa dari tadi Arka membuangi pulpen Yuna, Yuna yang sedang menulis pun ikut bergetar dan langsung kaget melihat Arka yang semakin emosional padanya padahal bukan salah Yuna. "Arka apaan sih nih?! Ck." kata Yuna melihat pulpen-pulpennya berserakan ke lantai. "Ahh iya ini kan pulpennya Yuna, bukan w Yun. Tadi ada gempa." kata Arka mengeles memasang wajah inocentnya, setelah disoroti balik oleh Yuna. Yuna yang melihat remindernya yang tercoret itu pun terdiam melihat tulisan-tulisannya yang menjadi jelek. Arka tertawa melihat Yuna dengan tulisannya itu. "Hhaha. Lo lagi nulis apaan sih, Yun? Hhaha." tanya Arka yang tersenyum jahil pada Yuna karena akibat ulahnya itu. "Jangan nyontek nggak boleh." jawab Yuna kesal sambil menutupi remindernya. Arka memang konyol cintanya ditolak namun imbasnya pada Yuna. Tak hanya hari itu Arka sering menggombali Rysa namun ketika cintanya ditolak pasti Yuna yang menjadi target kejahilannya. "Ry, iya nggak Ry? Atau?!" lalu Arka melihat pada Yuna dengan muka garangnya menjadikan Yuna sanderaannya. Meja Yuna digoyang-goyangkan sambil menunggu jawaban iya atas pertanyaan ajakannya pada Rysa. "Atau gggrrrrrr ... Ry jawab Ry?" sambil Arka mengetar-getarkan meja Yuna hingga menghimpit Yuna yang terkurung oleh meja yang sengaja Arka tahan agar Rysa menjawab pertanyaannya. Hal itu dilihat oleh anak-anak satu kelas. "Jangan mau Ry. Jangan." tapi Naura terus menghalanginya takut Rysa menjadi objek ke playboyan Arka. Setelah tak puas mendapatkan perhatian Rysa. Arka pergi keluar sambil sewot. "Uuhhh ... hmmpt. Nggak lucu." Arka melenggos ke luar mencari minuman di kantin, nampaknya siang itu walau pun memakai ac, dirinya masih ke hausan. Ia turun ke bawah kantin untuk membeli es teh manis. Dan balik-balik. Arka sering melengos melewati meja Rysa dari kantin, toliet, lepas olah raga dll sebagainya. Bahkan jika pagi hari dirinya langsung mencari Rysa untuk mengajak ngobrol sembarangan. Apa saja ia obroli mulai dari pertanyaan konyol dengan senyum cengengesan tapi sianknya jika dia bosan matanya merengut dan kepala ditundukan ke meja seperti berat sekali membawa kepalanya itu. "El lo kan anak orang kayak biasanya lo naik jaguar ke sini antar jemput, masa sih nggak mau jalan sama w ke kantin, traktir kita gitu kek El?" kata Arka, Dengan senyuman cengengesan mengajak El Vasa bercanda atau bergurau konyol namun semua bencandaannya itu di nilai garing oleh teman-temannya walau di balas dengan bercandaan juga. Lalu El membalas candaan Arka dengan melemparinya uang pecahan Rp 10. 000 pada Arka. "Lo mau w traktir, nih tuh buat lo." sambil melempar duit pecahan Rp. 10. 000 kata El yang memang notabenenya dirinya sangat tajir di sekolah. Mobil jaguar sering terlihat menjemputnya kadang sopirnya menunggunya berjam-jam hanya untuk menjemputnya di sekolah. "Ihhh duitnya aja. Masih kurang nih. Kan anak-anak satu sekolah ada berapa nih? Satu, dua, tiga ... masih kurang El?" teriak Arka terus menaikan harganya dan karena ia tak puas ia pun mulai melirik ke arah Rysa untuk target eksperimennya. Arka juga sering ngomong ngelantur pada semua cewe-cewe. Namun tetap jika bertemu Rysa, dirinya ingin menecenginya. Padahal dirinya di kelas juga suka menggombali semua cewek-cewek dan itu dilihat oleh semuanya. Tak tahu siapakah pilihan Arka? Karena semuanya wanita diajaknya sebagai eksperimen bercandaan atau untuk bergurau saja, karena ia sering gabut sendiri. Mungkin kurangn kesibukan makanya ia seperti itu. Namun pria ini jika mengajak mereka bercanda sangat mahir walaupun kadang mukanya judesnya sering terlihat ketika ia mulai labil jika sedang bergurau. Hal itu membuat Yuna takut pada Arka selain Arka jahil padanya pasti Arka juga sering mengomentari Yuna dan menatap sangar dirinya. Membuat Yuna tak berani padanya di depan tapi di belakang Arka Yuna sering menggerutuinya. "Ihh Arka nih, pasti deh dia mau obrak-abrik meja w lagi, bete banget." kata Yuna di sela-sela dirinya mengobrol pada Rysa. "Hhhaha. Hati-hati Ry. Dia kan player liat aja tuh banyak cewe yang dia godain ya nggak Yun?" kata Naura. Tapi Rysa tak terlalu dalam menanggapi omongan Arka, omongan teman-teman Arka padanya. Walau pun memang sering terlihat Arka tak hanya mengajak bicara Rysa namun semua cewek di kelasnya itu juga turut menjadi objek gombalan Arka. Namun ketika Naura menanyakan hal itu lagi pada Arka sewaktu Arka menggombali Rysa, Arka yang sering menyanyikan lagu Pencinta Wanita menjadi andalan hitsnya untuk mengommbali para gadis di sekitarnya. Hingga lagu itu menjadi maskot dan identik dengan Arka yang membuatnya terkenal terkenal dengan julukan maskotnya Arka Sang Pecinta Wanita. Arka saat itu sedang menggombali Rysa dengan memperdengarkan lagu kesukaannya dengan bernyanyi sambil menatap ke arah Rysa secara iseng. "Aku memang pencinta wanita namunku bukan buaya, yang setia pada seribu gadis ku hanya mencintai dia, dia. Lo dengernya w itu orangnya setia asal kalian tahu ya?" kata Arka saat itu dirinya sedang berbicara pada Rysa yang sedang bersama Yuna dan Naura. Namun kita hanya membalasnya dengan. "Kan setianya pada seribu gadis?" tanya Yuna polos yang masih tidak mengerti arti lirik lagu yang dinyanyikan oleh Arka itu yang tak sama dengan kenyataannya. "Iya emank, kan seribu gadis, ku hanya mencintai dia, berati cuman satu dunk?" jawab Arka. Tapi Yuna tetap saja tidak mengerti, karena Arka berbanding terbalik dengan kenyataannya. Sedangkan Arka memiliki jiwa playboy yang suka menggombali banyak gadis. "Kan setianya sama seribu gadis berati ceweknya banyak dunk?" celoteh Yuna memperjelas. "Iya Ka, lo tuh sebenernya niat nggak sih sama Rysa? Tapi semuanya lo gombalin yang bener yang mana nih Arka?" sengaja Naura membuat pertanyaan yang susah untuk Arka. "Ahhhhh ... Nggak tahu, tapi w setia sama Rysa doank lah. Percaya sama w Ry. Ok?" paksa Arka. "Iya Ry, SETIA. Setiap tingkungan ada. Jangan Ry dia kan pencinta wanita katanya. Hhaha." kata Naura sambil cengengesan melihat Arka menggombali Rysa tapi di setiap kesempatan Arka terlihat ngobrol sama setiap cewe. Namanya juga Arka dia kan pecinta wanita. Seketika Arka yang sedang duduk berhadapan dengan Rysa terus menanyainya dengan pertanyaan-pertanyaan aneh, Arka yang sering bertanya yang aneh-aneh itu sering disebut dengan Mr. Garing, Karena pertanyaannya yang aneh-aneh sering dilontarkan oleh Arka dan pasti kami hanya tertawa mendengar lelucon Arka, Karena semua perkataan Arka itu tidak nyambung mungkin niatan Arka hanya mengajak mereka bercanda namun jika Arka tak puas dirinya akan over dose tanpa ia sadari. Satu lagi cewek yang paling Arka takuti di kelasnya adalah seorang cewek cantik blasteran Jepang berambut panjang kemerahan bermatakan sipit dan sangat cantik. Ternyata cowok metropolitan yang satu ini juga sangat takut dengan cewek Jepang yang cantik itu di sekolahnya. Kenapa ya kira-kira?

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD