Ketika aku kembali ke kamar dengan tubuh berbalut handuk, sebenarnya nggak perlu karena toh mereka berdua telah tahu dan telah menikmati apa yang ada dibalik handuk yang kukenakan, kulitah Bobi telentang di atas ranjang masih telannjang, ngobrol dengan JJ dengan santainya. Kuambil tempat kosong disebelah JJ, dia mengangsurkan rokok yang baru saja dinyalakan. "Bob, percaya nggak kalau kamu adalah orang kedelapan yang main sama dia" kata JJ. "Ha?? Sudah orang kedelapan? Mainnya masih liar gitu, gimana yang pertama dan kedua?" tanyanya heran, aku hanya tersenyum saja sambil menghembuskan asap rokok kuat kuat. Tak lebih 15 menit kami beristirahat, Bobi sudah membawaku kembali mengayuh biduk birahhi, ranjang itu serasa terlalu sempit untuk kami berdua, berbagai gaya dan posisi k