Farrel pulang dengan perasaan gamang. Bagaimana mungkin tidak gamang kalau tawaran ta'aruf-nya pada gadis itu kembali menggantung? Ia tentu ketar-ketir memikirkannya. Takut kalau Fara kembali menolak. Ia menghela nafas kemudian membelokan mobilnya masuk ke garasi rumah. Tak lama, ia sudah keluar dari sana. Ia tiba tepat azan isya dan memutuskan untuk solat di rumah saja. Begitu membuka pintu, Bundanya baru saja masuk ke kamar untuk solat isya. Ia menghela nafas lega karena tak perlu ditanya Bundanya tentang kepergiannya ini. Ia kan tadi sempat pulang dulu sebelum berangkat ke rumah Fara. Lalu ia segera masuk ke kamarnya. Ia melempar kunci mobilnya begitu saja kemudian masuk ke kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil wudhu. Setelah itu, ia menunaikan solat dengan khusyuk. Di dalam su