Indahnya berbisik

213 Words
Rasanya begitu lepas setelah curhat panjang lebar kepada sang pemilik alam, perbedaan dulu yang sangat mencolok di kehidupannya, dulu dirinya selalu mengandalkan clubing untuk menenangkan segenap jiwanya. Tapi sekarang semuanya berubah semenjak ia kenal dengan sosok wanita yang dulunya ia hina karena sebab pakaiannya yang lebar dan sangat tertutup, dan yang terlihat hanyalah matanya saja. Ibarat kata senjata makan tuan, dulu menghina kini ia ikut mengenakan pakaian tersebut. Senjata makan tuan yang sangat positif dan bisa jadi ladang pahala berlapis-lapis untuk orang yang dihinanya tersebut sebab sudah membawa dampak baik untuk Mia sendiri. Miandhita, wanita itu kini telah selesai menjalankan rutinitas malamnya. Dan segera siap untuk beranjak dari sana. Tanpa disadari sang suami yaitu Fero semenjak tadi memantau dirinya dari kejauhan. Tapi sebelum Mia benar-benar beranjak dari tempatnya Fero sudah lebih dulu melenggang pergi dari area sekitar mushola tersebut yang tujuannya agar tidak diketahui oleh Mia itu sendiri. Mia keluar dari mushola tersebut dengan rapalan sholawat agar dirinya selalu merasa tenang dan terjaga. Apalagi mengingat masalah yang sekarang dimana dirinya kini sudah ditinggal oleh kedua orang tua untuk selamanya. Tepat dihari pernikahannya hal itu terjadi begitu saja. Hampir saja Mia kehilangan kepercayaan kepada Tuhannya karena merasa hidup itu tidak adil untuk dirinya. Selalu saja dirinya merasa kehidupan ini hanya memberikan kesan buruk untuknya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD