Pagi itu, Matahari mulai memberikan kehangatan. Devinka yang sudah terbiasa tidak lagi tidur setelah menunaikan kewajibannya sebagai umat Islam, Devinka menyempatkan membaca Al'quran hingga tiba waktu pagi. Namun berbeda dengan hari ini, Devinka tampak bersemangat, mengingat hari ini adalah hari pertama Devinka masuk kerja di perusahaan milik.Firman. Devinka sudah janji akan mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk perusahaan. " Neng, sarapan dulu sana," kata Ema Darsih ibu Devinka. " Bentar ma, Vinka masih siap - siap dulu," jawab Devinka yang masih didalam kamar. Devinka ingin tampil menarik hari ini. Tapi bukan bertujuan ingin menggoda Firma denga kecantikannya itu. melainkan, Devinka mendapat kabar, bahwa hari ini dia harus mendampingi Firman dalam sebuah pertemuan dengan Pimpinan p