“ Aku senang melihat kamu menikah dengan mas Rustam. Aku Bahagia sekali karean mas Rustam bisa menjadi suami kamu,” ucap Melinda sambil tersenyum kepadaku. Walau pun aku tahu ada rasa menyesal yang dirasakannya saat ini karena telah menghianati mas Rustam yang begitu sangat mencintai Melinda. “ Terima kasih Mel, kamu memang sahabatku yang paling baik. Oh iya, gimana hubunganmu dengan Raman? Kapan kalian akan menikah?” tanyaku sambil mengelus perut yang mulai berisi Pernikahanku sudah hampir lima bulan disaat Melinda kembali datang padaku. Ada sesuatu yang tidak biasa dari sikap Melinda. Wajahnya terlihat murung, bahkan sepertinya Melinda tengah mengalami masalah besar. Tingkahnya yang tidak biasa membuatku menaruh kecurigaan besar tentang hubungannya dengan Raman. Laki – laki yang didamb