POV Anisa Aku menarik nafas lega setelah mengetahui dan bertemu dengan kedua orang tua kandungku. Aku dan mas Firman sudah memutuskan untuk menginap dirumah mama beberapa hari kedepan. Rasa rindu mereka menahanku untuk kembali pulang dengan cepat ke Bandung. Mataku terus memandang putri kecilku yang ternyata sudah tertidur. Setelah aku bacakan cerita kesukaannya. Tangannya mungilnya melingkar ditubuhku. Wajahnya terlihat begitu ceria dan bibir mungilnya seperti tersenyum. Rasa sayangku bertambah besar pada Kirana. Walau pun dia bukan aku yang melahirkannya, tapi bagiku dia adalah putriku. Dan aku akan selalu ada untuknya setiap waktu. Aku pun sudah memutuskan untuk menyerahkan kepemimpinan perusahan pada orang yang aku percaya. Aku tidak mau kesibukanku akan membuat Kirana kesepian. Ak