18. Hamil?

2008 Words

Damian berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan d**a. Wajahnya terlihat amat jengkel, hanya saja Ratih nampak mengabaikan dan seolah semuanya baik-baik saja. "Bisa nggak sehari aja nggak bikin saya kesal?" tanyanya ketika Ratih selesai mengenakan gaun. "Saya bilang apa, kamu malah lakuin sebaliknya." Ratih memutar bola matanya jengah. "Bisa nggak sih kamu juga ngertiin aku, Mas? Orang aku lebih cantik dengan rambut digulung rapi begini, kamu selalu nyuruh digerai terus." "Kata siapa cantik?" Damian mencebikkan bibirnya. Sedari tadi dia nampak tak setuju dengan pemilihan model rambut Ratih yang digulung ke atas hingga memperlihatkan seluruh bagian leher jenjangnya. Lagi-lagi pertengkaran waktu itu kembali terulang, Ratih membuat Damian memijat kepala. Ratih memicingkan matanya, me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD