"Aku sudah selesai." Yuza bangkit berdiri dan menepuk pundak papanya yang masih dengan pikiran travellingnya. "Pa, ayuk." ajak Yuza sampai dia mengguncang pundak sang papa. "Pak Elvan?" tegur Zea sambil melambaikan tangannya tepat di wajah sang Dosen. Seketika Elvan tersadar dengan wajah yang langsung merona seperti kepiting rebus. Apa-apaan dia ini, kenapa bisa berpikiran seperti itu pada mahasiswinya. Bibir Zea memang sexy di mata Elvan, cipokable. Elvan menghela napas panjang, berusaha menetralkan hasratnya. Dia menggelengkan kepalanya sembari memijat keningnya dengan gemas. "Pak Elvan, are you okay?" tanya Zea heran dengan kerut di keningnya. Dia kira sang Dosen sedang sakit kepala. "A-aku baik-baik saya. K-kenapa?" balas Elvan. "Yuza dan aku sudah selesai, bisa kita pulang s